Gelombang tinggi Pantai Selatan mungkin memasuki pemukiman.
Harianjogja.com, KULONPROGO –– Gelombang tinggi yang menyapu pesisir pantai di kawasan Bugel, Panjatan membuat khawatir sejumlah warga transmigran yang tinggal di sana. Pasalnya, ombak menyapu semakin tinggi dan membuat jarak pemukiman mereka dengan bibir pantai semakin dekat.
Berbeda dari sejumlah kawasan yang terdampak gelombang tinggi air laut di Bantul dan Gunung Kidul yang didominasi kawasan wisata. Kawasan yang terdampak gelombang tinggi di Kulonprogo juga termasuk kawasan pemukiman penduduk. Sejumlah penduduk ini merupakan warga program tranmigrasi lokal Kulonprogo.
Sejak beberapa hari terakhir, ombak telah menyapu dan merusak sejumlah tanaman penghalang dan lahan pertanian milik warga. Padahal, sebelumnya terdapat 4 baris tanaman pohon cemara udang dan pohon cemara yan berjarak sekitar 20 meter dari bibir pantai. Namun, kini pemukiman warga hanya berjarak kurang dari 50 meter dari bibir pantai. Sementara, gelombang tinggi masih akan diperkirakan berjalan sekitar lima hari mendatang.
Minem, salah satu warga setempat mengatakan bahwa ini kali pertama ombak besar separah ini melanda sejak 2003 silam.
“Kemarin saja panik ketika air naik paling tinggi,”jelasnya.
Namun, ia mengaku tidak memiliki lahan lain untuk pindah sehingga hanya bisa berharap gelombang tidak akan menyapu kediamannya. Selain itu, kemungkinan lainnya hanyalah kebijakan dari pemerintah.