Jogja
Jumat, 10 Juni 2016 - 06:20 WIB

PERUSAKAN GUA MARIA BANTUL : Tak Ada Laporan Resmi, Proses Hukum Lemah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga memperbaiki tangga menuju Gua Maria Semanggi di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Selasa (7/6/2016). (BHekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Perusakan Gua Maria Bantul mendapat respon Bupati.

Harianjogja.com, BANTUL — Terkait perusakan Gua Maria Bantul yang terletak di Semanggi di Dusun Semanggi, Bangunjiwo, Kasihan, Bupati Bantul Suharsono mengimbau warga tak sungkan melapor saat merasa tak nyaman.

Advertisement

(Baca Juga : PERUSAKAN GUA MARIA BANTUL : Pengelola Tak Dendam, Warga Malah Makin Rukun)

Sejauh ini menurutnya belum ada laporan dari pengelola Gua Maria Semanggi ikhwal kasus tersebut. Ia meminta warga yang merasa peribadatannya terganggu untuk tidak takut melapor ke dirinya.

Tak Ada Laporan Resmi

Advertisement

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, sampai sekarang aparat kepolisian belum menangkap pelaku perusakan karena belum ada laporan resmi dari pengelola Gua Maria Semanggi ke polisi.

“Penyelidikan sulit dilakukan kalau tidak ada laporan,” jelas Anggaito. Ia mengatakan, kasus perusakan tersebut merupakan delik aduan, Kamis

Sampai sekarang kata dia tidak diketahui siapa sekelompok orang yang berbuat anarkis di kompleks Gua Maria Semanggi tersebut. Ditambahkan Anggaito, kasus ini sementara terus dipantau oleh Bagian Intel Polres Bantul. “Kecuali untuk penangkapan pelaku atau penyidikan nanti reserse kriminal yang menangani,” paparnya lagi.

Advertisement

Kompleks Gua Maria di Dusun Semanggi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dirusak oleh sekelompok orang tidak dikenal. Peristiwa itu diduga terjadi Minggu (5/6/2016). Warga baru mengetahui kejadian itu Senin (6/6/2016) pagi. Menurut keterangan pengelola kompleks Gua Maria Semanggi, Parwondo, sekelompok orang mengendarai sepeda motor trail memaksa menaiki tangga menuju gua dan merusak anak tangga. Pantauan media ini pada Selasa (7/6/2016) lalu, juga terlihat ada bagian kaki patung Bunda Maria yang retak. Kompleks ini didirikan sejak 1969. Para peziarah yang juga umat kristiani kerap mengggelar doa bersama di lokasi yang juga terdapat sendang atau mata air itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif