News
Jumat, 10 Juni 2016 - 00:10 WIB

PENUKARAN UANG : Demi Uang Baru, Warga Rela Antre dari Sahur

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antrean penukaran uang di kantor BI Solo, Selasa (23/6/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos/dok)

Penukaran uang baru mulai dilayani perbankan.

Solopos.com, SOLO – Langit masih gelap dan jalanan masih sepi. Beberapa orang sedang berjalan pulang dari masjid setelah mengikuti salat Subuh. Namun hal itu tak menghalangi niat Siti Yanuri, 58, untuk pergi ke Kantor Bank Indonesia (BI) Solo.

Advertisement

Menggunakan sepeda motor, Siti berangkat dari rumahnya di Bibis RT 005 RW 017 bersama sang adik.
Meski masih pukul 05.00 WIB, halaman BI Solo telah dipenuhi oleh banyak orang. “Saya datang setelah Subuh, sudah banyak orang yang antre. Saya saja dapat antrean nomor 198,” kata Siti saat berbincang dengan solopos.com.

Dia mengaku menukarkan uang senilai Rp2,4 juta untuk kebutuhan Lebaran. Namun tidak dipungkiri mendekati Lebaran, dia akan kembali lagi ke BI untuk menukarkan uang pecahan kecil, selain untuk dirinya sendiri juga karena ada titipan dari tetangga.

Advertisement

Dia mengaku menukarkan uang senilai Rp2,4 juta untuk kebutuhan Lebaran. Namun tidak dipungkiri mendekati Lebaran, dia akan kembali lagi ke BI untuk menukarkan uang pecahan kecil, selain untuk dirinya sendiri juga karena ada titipan dari tetangga.

Dia mengatakan selama ini selalu menukar uang pecahan kecil ke BI. Dia juga mengaku tidak tahu bahwa saat ini penukaran biasa dilakukan di bank umum. “Saya tahunya kalau tukar uang pecahan kecil di BI dan setiap tahun selalu kesini [BI] untuk tukar uang,” ujarnya.

Salah satu warga Klaten, Leo, mengaku berangkat ke Solo setelah sahur dan mendapat antrean 152. Dia mengaku menukarkan uang untuk kebutuhan Lebaran tapi enggan menyebut nominal yang ditukarkan. Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, ada masyarakat yang sudah datang ke BI untuk mengantre sejak pukul 02.00 WIB.

Advertisement

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo, Hendik Sudaryanto, mengatakan hari kedua penukaran uang ini, masyarakat mulai banyak, tidak hanya memadati halaman BI tai juga kantor perbankan.

Namun diakuinya pekan pertama ini antrean penukaran uang dibatasi hanya 300 orang di BI dan 100 orang di masing-masing bank atau total 2.900 orang di Soloraya. Pada pekan kedua atau ketiga akan ada penambahan kuota hingga 500 orang/hari di BI.

“BI telah membuka semua akses, ada empat jalur distribusi yang bisa dimanfaatkan sehingga masyarakat tidak kesulitan menukar uang pecahan kecil. Kami juga berharap masyarakat bisa memaksimalkan channel tersebut untuk mengurangi praktik penjualan uang di pinggir jalan,” kata Hendik.

Advertisement

Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan penukaran uang di pinggir jalan berisiko merugikan masyarakat yang menukar maupun yang melayani jasa penukaran. Risikonya diantaranya adalah jumlah lembaran tidak sesuai dengan nilai yang ditukar, dikenai biaya jasa penukaran, dan kemungkinan memberima uang palsu (upal).

Lebih lanjut, Hendik mengatakan pada hari kedua ini, pelayanan penukaran uang hampir mencapai Rp1 miliar dari modal awal Rp1,32 miliar setiap harinya. BI mengatur penukaran uang maksimal Rp4,4 juta/orang tapi banyak diantaranya yang tidak memaksimalkan paket tersebut. Uang yang paling sedikit dicari masyarakat adalah pecahan Rp20.000.

Sementara itu, untuk kenyamanan masyarakat saat menukar uang, BI menyediakan tenda dan kursi. Sejak awalkursi tersebut sudah diatur 300 buah dan akan dilipat apabila nomor antrean tersebut sudah dipanggil untuk naik ke tempat pelayanan di lantai II. Hal ini dilakukan untuk ketertiban.

Advertisement

Selain itu, di perbankan juga disediakan ruangan khusus dan tenda untuk masyarakat yang ingin menukar, seperti yang ada di BRI, Bank Jateng, BCA, dan BNI.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif