Soloraya
Jumat, 10 Juni 2016 - 16:36 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Pasar Pucangsawit Akan Jadi Pasar Khusus, Seperti Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SEPI -- Bangunan Pasar Pucangsawit saat baru saja diresmikan awal tahun ini. Hingga kini pasar itu masih sepi sehingga para pedagang mengeluh. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pasar tradisional Solo, Pasar Pucangsawit (Cangwit) akan menjadi pasar khusus.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo akan mengkaji status Pasar Pucangsawit yang sebelumnya pasar tradisional menjadi pasar khusus. Ada beberapa alternatif yang akan digagas, di antaranya menjadi pasar buah, pasar makanan khas Solo, atau pasar batik.

Advertisement

“Kami menyadari jika kondisi di Pasar Pucangsawit seperti hidup segan, mati tak mau. Tapi, kami berupaya mempertahankannya agar tidak mati. Kami berencana mengkaji kondisi pasar untuk menjadi pasar khusus, sehingga pasar itu bisa ramai pembeli,” kata Kepala DPP, Subagiyo, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (10/6/2016).

Menurutnya mengubah status pasar tidak mudah karena harus ada beberapa tahapan. Berupa pengkajian dan penyesuaian Peraturan Walikota (Perwali). Ia pun memiliki beberapa gagasan jika Pasar Pucangsawit bisa menjadi pasar khusus batik, makanan khas Solo, dan pasar buah.

“Menilik sejarahnya, pasar itu pernah menjadi pasar buah. Jadi, bisa juga dikembalikan seperti dulu. Sedangkan gagasan menjadi pasar makanan khas Solo karena pasar itu dekat dengan TSTJ [Taman Satwa Taru Jurug], sehingga bisa menjadi paket wisata,” ujarnya.

Advertisement

Subagiyo menilai banyaknya pedagang enggan berjualan di pasar itu karena berbagai faktor. Seperti minimnya pembeli setelah warga bantaran Sungai Bengawan Solo direlokasi ke Mojosongo, Jebres. Selain itu, banyaknya persaingan seperti maraknya toko modern, pedagang bermobil, pedagang keliling, dan pedagang online.

Sementara ini, ia memberi kelonggaran bagi pedagang di Pasar Pucangsawit di antaranya ada pedagang kaki lima (PKL) yang boleh berjualan di pelataran pasar serta penarikan pendapatan berupa karcis dan bukan retribusi. Upaya itu untuk menarik pedagang baru agar mau berjualan di Pasar Pucangsawit. Upaya lain berupa kegiatan creative space oleh mahasiswa mulai sore hingga malam hari di pasar lantai dua untuk menarik pengunjung.

Sebelumnya, selama lima tahun pasar itu beroperasi, hanya ada 12 pedagang yang bertahan untuk tetap berjualan. Padahal, jumlah total kios ada 53 unit dan los ada 127 unit.

Advertisement

Lurah Pasar Pucangsawit, Ali Muhlison, pernah mengusulkan kepada DPP agar Pasar Pucangsawit menjadi pasar khusus sehingga menarik pembeli. Ia tidak ingin Pasar Pucangsawit semakin ditinggal pedagang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif