Soloraya
Jumat, 10 Juni 2016 - 15:36 WIB

KECELAKAAN SRAGEN : Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Batu Bata Terguling

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berusaha menyingkirkan tumpahan batu bata yang memenuhi jalan akibat tergulingnya truk di kawasan Bontit, Srimulyo, Gondang, Jumat (10/6/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen terjadi di kawasan Bontit, Gondang, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Sebuah truk sarat muatan batu bata terguling di tanjakan jalan di kawasan Bontit, Desa Srimulyo, Gondang, Jumat (10/6/2016). Tidak ada korban dalam kejadian itu, namun akses jalan antarkecamatan itu sempat tertutup karena ribuan batu bata tumpah memenuhi badan jalan.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.15 WIB. Kejadian itu bermula ketika truk berpelat nomor AD 1344 HR yang dikemudikan Sigit, warga Sragen, melaju dari arah Gondang menuju Sragen. Di depan truk itu terdapat dua pengendaran motor yang melaju dari arah yang sama. Sesampainya di simpang tiga Bontit, tepatnya di tanjakan jalan, dua pengendara motor itu berhenti karena menunggu saat yang tepat untuk menyeberang. Sigit sudah berusaha menginjak pedal rem supaya truk tidak berjalan mundur atau menurun. Namun, diduga karena kelebihan muatan, pedal rem tidak berfungsi. Nahas di belakang truk itu terdapat satu pengendara motor. ”Pengendara motor yang di belakang sudah panik karena truk berjalan mundur. Dia berusaha mengingatkan sopir dengan memencet klakson berkali-kali. Untuk menghindari jatuhnya korban, sopir membanting setir ke arah kanan hingga membuat truk terguling,” jelas Yono, 40, warga yang menyaksikan kejadian itu saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Truk itu terguling ke sebelah kiri. Ribuan batu bata tumpah memenuhi jalan. Beruntung tumpahan batu bata itu tidak menelan korban. Akibat kejadian itu, akses jalan Ngrampal-Gondang sempat terputus. Warga sekitar berusaha menyingkirkan batu bata yang berserakan di jalan. Kendaraan yang ingin melewati jalur itu harus memutar arah. Arus lalu lintas kembali normal sekitar 1,5 jam kemudian setelah tumpahan batu bata disingkirkan dan badan truk yang terguling dievakuasi.

”Peristiwa seperti ini sudah kerap terjadi di lokasi yang sama. Ini masih beruntung karena tidak ada korban jiwa. Beberapa tahun lalu, ada dua pelajar yang jadi korban karena berada di belakang truk yang tidak kuat melewati tanjakan itu,” terang Arista, 30, warga lainnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif