News
Kamis, 9 Juni 2016 - 19:29 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Ini Penyebab Fenomena Banjir Rob di 24 Wilayah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gelombang tinggi di Pantai Baru Bantul, Rabu (8/6/2016). (Yudho Priyambodo/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi pantai selatan terjadi Rabu (8/6/2016).

Solopos.com, JAKARTA — Gelombang tinggi terjadi di 24 wilayah pantai di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, salah satunya wilayah DI Yogyakarta, Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis informasi penyebab gelombang tinggi itu.

Advertisement

Gelombang tinggi menyebabkan banjir rob di 24 kabupaten/kota di sepanjang Pulau Jawa. Gelombang tinggi juga menyebabkan kerusakan di 15 kawasan wisata pantai.

Penyebab fenomena gelombang tinggi ini adalah pengaruh dari bumi, bulan, dan matahari yang berada dalam satu garis lurus sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15–20 sentimeter (cm).

“Selain disebabkan dua hal tersebut, juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (9/6/2016) sebagaimana dikutip Okezone.

Advertisement

Diperkirakan gelombang tinggi dan banjir rob masih berpotensi hingga beberapa hari ke depan. BMKG telah memprediksi, besok gelombang tinggi 2,50–4 meter berpotensi terjadi di Laut Andaman, perairan utara dan barat Aceh.

Kemudian di Perairan Barat Kepulauan Simeulue, Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudera Hindia bagian barat Aceh, hingga Bengkulu, Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Sumbawa hingga Pulau Sumba.

“Sedangkan gelombang setinggi 4–6 meter berpotensi terjadi di Perairan Enggano, perairan bagian barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Samudera Hindia selatan Bengkulu hingga NTT,” tambah Sutopo.

Advertisement

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Nelayan juga disarankan tidak melaut saat gelombang tinggi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif