Jogja
Kamis, 9 Juni 2016 - 04:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Aktivitas Perdagangan & Pariwisata Glagah "Mati" Total, Benarkah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang mengarungi banjir setinggi lutut menyelamatkan barang-barang dagangan, Pantai Glagah, Temon, Rabu (8/6/2016). Di sekitarnya, nampak sejumlah buah-buahan, plastik,dan keranjang hanyut terbawa air. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi Pantai Selatan membuat kawasan Pantai Glagah sepi pengunjung.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Gelombang tinggi Pantai Selatan mengakibatkan ratusan pedagang di Pantai Glagah terpaksa mengevakuasi barang dagangan. Air laut membanjiri kawasan perdagangan dan wisata tersebut hingga setinggi lutut orang dewasa.

Advertisement

Gelombang air laut selatan naik hingga membanjiri area parkir dan lapak pedagang kaki lima di Pantai Glagah, Rabu, (8/6/2016). Ida, salah satu pedagang semangka di kawasan tersebut mengatakan banjir mulai naik sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam rentang waktu dua jam, air kemudian sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Akibatnya, ratusan pedagang terpaksa mengevakuasi sejumlah dagangannya.

“Sudah ditelpon dikabari tapi belum semua pedagangnya datang,”ujar Ida saat ditemui di lokasi.

Advertisement

Menurut dia, sejumlah pedagang yang belum datang tersebut tinggal di lokasi yang cukup jauh antara lain Sleman dan Bantul. Padahal sejumlah pedagang tersebut berjualan boneka dan pakaian yang rawan rusak apabila terkena air.

Aktivitas perdagangan dan pariwisata di pantai tersebut juga sementara mati total. Banjir menggenangi area parkiran dan warung-warung di sekitar laguna Pantai Glagah. Kawasan tersebut biasanya dihuni oleh pedagang semangka, buah naga, makanan kecil, dan souvenir.Total, terdapat sekitar 120 pedagang yang memiliki usaha di area pantai tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif