News
Rabu, 8 Juni 2016 - 16:49 WIB

UJIAN NASIONAL : Disdikpora Solo Ambil Hasil UN SMP di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian Nasional, tim Disdikpora Solo mengambil hasil UN SMP di Semarang.

Solopos.com, SOLO–Pengumuman kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dijadwalkan, Sabtu (11/6/2016). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo mengirimkan tim untuk mengambil hasil Ujian Nasional (UN) 2016 di Semarang, Rabu (8/6/2016).

Advertisement

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Bambang Wahyono, ketika ditemui wartawan di kantornya, Rabu (8/6/2016).

“Rencananya Kamis (9/6/2016), hasil UN tersebut kami gandakan sehingga bisa langsung kami distribusikan ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Bambang menjelaskan selain nilai rapor lulusan SMP, nilai UN tersebut juga menjadi salah satu syarat bagi mereka untuk mendaftarkan diri ke SMA atau SMK.
Berkaitan dengan pengumuman kelulusan siswa SMP, Sabtu, Bambang mengatakan, pelaksanaannya menjadi kewenangan sekolah. Namun pihaknya mengimbau agar pihak sekolah dapat meminimalisasi adanya aksi berlebihan yang dilakukan siswa pascapengumuman kelulusan tersebut, misalnya melarang siswa melakukan konvoi dengan sepeda motor, atau corat-coret seragam hingga huru-hara.

Advertisement

“Apalagi ini sedang Ramadan, alangkah baiknya jika menjaga kesucian Ramadan ini,” katanya.

Bambang bahkan mewacanakan saat pemberian pengumuman kelulusan siswa dilakukan bersamaan dengan acara buka bersama. Hal ini dinilai Bambang bisa lebih mengena pasalnya sebelum buka bersama, bisa digelar siraman rohani terlebih dahulu baik untuk yang beragama Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu atau Khonghucu.

“Berhubung bertepatan dengan Bulan Puasa, saya punya ide misal dibarengkan dengan buka bersama itu bagus karena bisa untuk mengantisipasi konvoi. Supaya tidak membebani biaya sekolah, semua siswa dari berbagai agama bawa makanan sendiri-sendiri. Kemudian nanti saling tukar makanan dengan teman-temannya, maka hal ini sangat bagus. Dan sebelum buka bersama pengajian dulu untuk yang Islam dan agama lain juga ada pembinaan, maka hal ini akan sangat religius. Baru setelah buka bersama, pengumuman diberikan, lalu pulang dan dilanjutkan Salat Tarawih sendiri-sendiri di rumah,” jelas dia.

Advertisement

Namun dia menyatakan pihaknya juga tidak akan memaksakan sekolah untuk melaksanakan idenya tersebut. “Bagaimana pelaksanaan di sekolah ya kami kembalikan kepada pihak sekolah,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif