Soloraya
Rabu, 8 Juni 2016 - 16:12 WIB

PKL SOLO : Ramadan, PKL CFD Diminta Tak Jual Makanan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memilih tanaman sayuran organik pada acara peringatan Hari Pangan Dunia 2015 saat car free day (CFD) di Plaza Sriwedari, Solo, Minggu (18/10/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo yang biasa berjualan di CFD diimbau tak jual makanan selama Ramadan.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo meminta pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan makanan di kawasan Car Free Day (CFD) tiarap tak berjualan selama Bulan Ramadan. Langkah ini sebagai upaya menghormati warga muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa.

Advertisement

Kepala DPP Solo Subagiyo mengatakan telah melayangkan surat edaran (SE) berisi imbauan kepada PKL CFD tidak nekat menggelar dagangan makanan dan minuman selama Puasa. “Kita harus saling menghormati umat muslim yang Puasa. Jadi lebih baik tidak menjual makanan di CFD,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (8/6/2016).

Subagiyo mengatakan DPP dibantu petugas Satpol PP dan satuan perlindungan masyarakat (Linmas) untuk memantau dan mengawasi PKL CFD. Bagi PKL yang kedapatan nekat menggelar dagangan makanan dan minuman akan ditertibkan. Pemkot ingin pedagang bisa memahami aturan yang telah ditetapkan Pemkot.

Subagiyo mengatakan Pemkot menetapkan gelaran CFD tetap berlangsung selama bulan Ramadan. Hanya seperti sebelumnya, tujuh hari menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri CFD ditiadakan. Hal ini guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Kota Solo selama arus mudik dan balik Lebaran.

Advertisement

“Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubklominfo) terkait pelaksanaan CFD. Dan untuk PKL makanan sudah kami minta tidak jualan,” katanya.

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat mengatakan gelaran CFD akan ditiadakan pada H-7 dan H+7 Lebaran untuk arus mudik dan balik. Herman, sapaan akrabnya mengatakan sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat ke CFD tetap tinggi meski bulan Ramadan. CFD mampu menjadi sarana masyarakat untuk olahraga maupun rekreasi.

“CFD sudah menjadi ikon Solo dan antusias masyarakat tinggi, baik dari Solo atau luar,” kata dia.

Advertisement

Ihwal peniadaan gelaran CFD pada H-7 hingga H+7 Lebaran, Herman mengatakan kebijakan itu ditetapkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran.

Herman memprediksi ada peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di Kota Solo selama Lebaran nanti. Sehingga, jika CFD tetap berjalan maka dikhawatirkan akan menganggu kelancaran lalu lintas dan menyebabkan kemacetan dibeberapa ruas jalan di Kota Bengawan.

“Arus mudik mulai terjadi pada H-7 Lebaran. Dan untuk arus balik sampai H+7 Lebaran. Jadi CFD kita tiadakan dulu, agar arus lalu lintas di Solo lancer,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif