Soloraya
Senin, 6 Juni 2016 - 20:02 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Perbaikan Belum Mampu Atasi Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pengendara sepeda motor dan mobil nekat menerobos banjir yang menggenani Underpass, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, usai hujan mengguyur kawasan tersebut, Sabtu(12/12/2015). Meski telah diperbaiki namun genangan air tetap terjadi. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji, perbaikan yang menelan anggaran Rp6 miliar tak mampu selesaikan permasalahan banjir.

Solopos.com, SUKOHARJO–Proyek perbaikan underpass Makamhaji, Kecamatan Kartasura senilai lebih dari Rp6 miliar belum mampu menyelesaikan permasalahan banjir. Underpass Makamhaji kembali tergenang air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada akhir pekan lalu.

Advertisement

Proyek perbaikan underpass di bawah kewenangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dikerjakan oleh PT Darma Perkasa pada 2015. Tak main-main, anggaran proyek perbaikan underpass yang berasal dari APBN senilai lebih dari Rp6 miliar. Fokus perbaikan underpass adalah menutup beberapa sumber air yang menjadi pemicu bencana banjir. Sumber air itu berada tepat di bawah underpass.

Saat terjadi hujan lebat selama berjam-jam pada akhir pekan lalu, underpass kembali tergenang air. Hal ini membuktikan proyek perbaikan underpass belum dapat merampungkan permasalahan banjir. Banjir bakal mengancam underpass tatkala terjadi hujan lebat lebih dari lima jam.

Juru bicara Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Cucu Suryanto, mengatakan perbaikan underpass tak mampu mengatasi problem banjir saat turun hujan lebat. Menurut dia, perbaikan underpass belum menutup total sumber air yang selama ini menjadi pemicu banjir. Kala itu, perbaikan underpass hanya memperbaiki akses infrastruktur dan dinding.

Advertisement

“Sejak dahulu, saya pesimistis perbaikan underpass mampu mengatasai problem banjir. Jangan sampai uang rakyat dibuang percuma untuk membiayai proyek perbaikan underpass,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/6/2016).

Menurut dia, perbaikan underpass belum menitikberatkan pada penutupan sumber air. Padahal, pemicu utama terjadinya banjir adalah air di sumber air yang meluap dan menggenangi underpass. Cucu meyakini kondisi serupa bakal terulang lagi saat musim penghujan.

Cucu meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi kinerja kontraktor yang menggarap pengerjaan proyek underpass. “Saya tidak tahu apakah proyek perbaikan underpass itu termasuk pembohongan publik atau bukan? Satu hal yang jelas proyek perbaikan underpass hanya membuang uang rakyat miliaran rupiah,” papar dia.

Advertisement

Lebih jauh, Cucu mengusulkan agar underpass itu ditutup dan diganti dengan pembangunan jembatan laying atau fly over. Pembangunan fly over dinilai dapat mengatasi problem banjir dan berdampak meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Biaya pemeliharaan rutin setiap tahun Rp6 miliar. Nah, kalau lima tahun sudah Rp30 miliar. Alangkah baiknya, anggaran miliaran rupiah itu digunakan untuk membangun fly over.”

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto, saat dimintai konfirmasi ihwal banjir underpass mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya banjir di underpass.

Selain curah hujan tinggi, aliran listrik di sekitar wilayah underpass mati. Otomatis mesin pompa air tak dapat berfungsi menyedot air yang masuk ke underpass. “Dahulu hanya ada empat mesin pompa air lantas kami mengusulkan penambahan mesin pompa air ke Kemenhub. Kami hanya diberi dua mesin pompa air tambahan. Nah, keenam mesin pompa air itu tak berfungsi lantaran aliran listrik mati saat terjadi hujan lebat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif