Jateng
Senin, 6 Juni 2016 - 18:50 WIB

RAMADAN 2016 : Warga Sembir Gelar Pesantren Kilat Sepanjang Bulan Puasa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu masuk kawasan hiburan malam karaoke Sarirejo atau yang akrab disebut Sembir di RW 009 Sarirejo, Sidorejo Lor, Sidorejo, Salatiga. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Ramadan 2016 bakal benar-benar terasa nuansanya di kawasan hiburan malam Sarirejo alias Sembir, Kota Salatiga.

Semarangpos.com,SALATIGA – Para pemilik rumah hiburan karaoke di kawasan Sarirejo atau lebih akrab disebut Sembir tak hanya akan membatasi jam operasinya saat bulan puasa atau Ramadan 2016. Mereka juga berencana menggelar pesantren kilat yang akan digelar setiap hari menjelang waktu berbuka puasa.

Advertisement

Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Salatiga No. 003/650/107 tentang Operasional Usaha Hiburan Malam, Hotel/Penginapan, Restoran/Rumah Makan Selama Pelaksanaan Ibadah Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H, tempat-tempat huburan malam berupa kafe atau rumah hiburan karaoke di Sembir pun hanya diizinkan buka 10 Juni-2 Juli 2016. Itu pun mereka diizinkan beroperasi selama tiga jam setiap harinya, yakni pukul 21.00-24.00 WIB.

Dengan jam operasi yang dibatasi, para pemilik rumah hiburan karaoke di Sarirejo atau Sembir pun berusaha mengisi waktu luang itu dengan kegiatan positif. Salah satu kegiatan yang bakal mereka lakukan adalah pesantren kilat atau pengajian yang digelar setiap hari menjelang waktu berbuka puasa.

“Kebetulan masjid warga yang di kawasan ini sudah selesai sekitar 90%. Jadi bisa digunakan untuk tarawih dan kegiatan lain, seperti pengajian. Rencana kami, nanti saat bulan puasa, menjelang buka bersama, kami gelar pesantren kilat di sana,” ujar salah seorang pemilik tempat karaoke di Sembir, Sugiyem, 42, saat dijumpai Semarangpos.com, Sabtu (4/6/2016).

Advertisement

Pemilik rumah hiburan karaoke Mini 2 itu menambahkan pada pesantren kilat itu, peserta merupakan para pemilik karaoke, operator karaoke, para office boy, hingga para pemandu karaoke (PK). “Saat in di Sembir ada sekitar 250 PK dan 120 operator. Kami akan usahakan mereka semua nanti bisa ikut dalam pesantren kilat setiap harinya,” imbuh Sugiyem.

Ketua Paguyuban Tempat Karaoke Sarirejo, Slamet Subandriyo, mengaku meski PK yang mengais rejeki di Sembir, tapi tidak semua yang tinggal dan bermukim di kawasan itu. Dari 250 PK yang bekerja di Sembir, kemungkinan hanya sekitar 10% yang bermukim di lingkungan itu.

“Yang bermukim ini yang bisa kami oyak-oyak [kejar-kejar/dipaksa] ikut pesantren kilat. Kalau yang tinggal di luar kan kami tidak bisa memaksakan. Kami cuma mengimbau mereka untuk datang dan ikut,” ujar Slamet.

Advertisement

Slamet menambahkan untuk menggelar pesantren kilat selama bulan puasa itu dikeluarkan biaya sekitar Rp15 juta. Dana itu dihasilkan dari iuran para warga yang juga pemilik karaoke.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif