Jogja
Senin, 6 Juni 2016 - 13:52 WIB

PENCEMARAN SUNGAI BEDOG : Protes Limbah Madukismo, Ratusan Warga Guwosari Turun ke Sungai

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Guwosari memprotes pembuangan limbah pabrik ke Sungai Bedog yang menyebabkan pencemaran ekosistem sungai, Minggu (5/6/2016). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Pencemaran Sungai bedog memicu tindakan warga untuk melakukan protes

Harianjogja.com, BANTUL- Ratusan warga Desa Guwosari, Pajangan, Bantul memprotes pencemaran Sungai Bedog yang diduga akibat pembuangan limbah pabrik gula Madukismo. Pihak perusahaan berjanji akan mengurangi pembuangan limbah ke sungai.

Advertisement

Pada Minggu (5/6/2016) pagi, ratusan warga yang dimotori Karang Taruna Dipo Ratna Muda Guwosari, Pajangan turun ke Sungai Bedog yang melintasi wilayah mereka. Selan bekerja bakti membersihkan sungai dari sampah, warga juga mengibarkan bendera merah putih dan menggelar orasi menolak pembuangan segala bentuk limbah ke sungai. Aksi massa dipusatkan di bawah Jembatan Sindon, Guwosari.

“Kebetulan hari ini juga hari lingkungan hidup, kami menolak segala bentul limbah dibuang ke sungai. Baik limbah pabrik atau pun rumah tangga,” terang Ketua Karang Taruna Desa Guwosari Pajangan, Masduki, Minggu.

Sambil berorasi, warga membawa perangkat aksi seperti kertas karton bertuliskan protes terhadap pabrik pembuang limbah di Sungai Bedog. Masduki mengatakan, dampak pembungan limbah ke sungai bertahu-tahun telah merugikan warga yang dilintasi aliran sungai tersebut. “Apalagi kami di Pajangan ini, daerah hilir yang menerima aliran limbah,” ujarnya.

Advertisement

Dampak yang dirasakan warga mulai dari bau tak sedap, pencemaran air sumur hingga kematian ribuan ekor ikan. Air sumur warga di bantaran sungai kata dia berubah warna menjadi kemerahan.

Sedangkan kematian ribuan ikan lanjutnya kerap terjadi setiap Mei dan Juni. “Saat itu adalah masa pabrik giling tebu, ditambah lagi mulai kemarau jadi debit air mengering sehingga limbah makin pekat,” imbuhnya lagi.

Warga menuntut perusahaan dan Pemkab Bantul bertanggungjawab atas pencemaran ekosistem sungai tersebut. Pemerintah kata dia harus menghentikan kegiatan perusahaan membuang limbah ke sungai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif