Soloraya
Senin, 6 Juni 2016 - 18:37 WIB

LALU LINTAS SOLO : DPPKAD Akan Mempercepat Penghapusan Aset Median Jalan Slamet Riyadi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bunga mawar ditaburkan membentuk tulisan SSA NO!! saat aksi doa bersama di kawasan pertigaan, Jl. dr. Radjiman, Laweyan, Solo, Kamis (19/5/2016) malam. Doa bersama di bahu jalan tersebut digelar sebagai wujud penolakan dari warga serta berharap Sistem Satu Arah (SSA) yang diterapkan di wilayah Laweyan dibatalkan oleh dinas terkait. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, SSA Jl. Slamet Riyadi segera diberlakukan.

Solopos.com, SOLO--Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Solo akan mempercepat proses penghapusan aset median jalan di Purwosari, seiring bakal diberlakukannya sistem satu arah (SSA) di Jl. Slamet Riyadi Purwosari-Gendengan.

Advertisement

Kepala DPPKA Solo Budi Yulistianto mengatakan proses penghapusan aset median jalan tidak membutuhkan waktu lama. Mengingat aset yang akan dihapus tidak terlalu besar, yakni hanya berupa median jalan sepanjang 50 meter. “Jadi tidak akan lama penghapusan asetnya. Paling dua hari selesai,” kata dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (6/6/2016).

Saat ini pihaknya tengah memproses penghapusan aset median jalan tersebut. Setelah penghapusan aset, Budi mengatakan tinggal kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melanjutkan pembongkaran median jalan. “Sekarang sudah proses penghapusan. Mudah-mudahan secepatnya bisa rampung dan DPU bisa segera bongkar,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menargetkan penerapan sistem satu arah (SSA) Jl. Slamet Riyadi dari Purwosari ke Gendengan akan berlakukan Pemkot paling lambat pekan kedua Puasa. Rudy, sapaan akrabnya meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) segera menyiapkan rambu pendukung operasional SSA.

Advertisement

“Saya minta sepekan ini median jalan depan Purwosari dibongkar. Secepatnya Dishubkominfo dan DPU [Dinas Pekerjaan Umum] koordinasi untuk pembongkaran,” kata Rudy.

Rudy telah melayangkan surat perintah kepada kedua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut. Rudy menargetkan penerapan SSA Jl. Slamet Riyadi dari Purwosari ke Gendengan bisa diterapkan paling lambat pekan kedua Puasa. Hal ini sekaligus untuk menyosialisasikan SSA Jl. Slamet Riyadi kepada pengguna jalan.

“Jadi jangan sampai mepet Lebaran baru diberlakukan. Nanti malah krodit karena terjadi peningkatan jumlah kendaraan masuk di Kota Solo,” katanya.

Advertisement

Penerapan SSA Jl. Slamet Riyadi dari Purwosari-Gendengan diklaim bisa menjadi solusi mengurai kemacetan lalu lintas, setelah tiga jalan menerapkan SSA, yaitu Jl. Agus Salim, Jl. dr. Radjiman, dan Jl. Perintis Kemerdekaan. Rudy mengatakan kebijakan sistem satu arah mendesak dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Apabila tidak diberlakukan satu arah, akan berakibat pada kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Perubahan manajemen lalu lintas, diakui, kerap menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal itu dinilai wajar sebagai reaksi atas sebuah kebijakan. Yang terpenting, menurutnya, bagaimana arus lalu lintas di Solo berjalan lancar. Sejauh ini, terjadi kepadatan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan di Kota Bengawan.

Dipicu dengan jumlah kendaraan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan tersebut. Salah satu upayanya dengan memberlakukan sistem satu arah.

“Ke depan seluruh ruas jalan akan kami jadikan satu arah, seperti arus sungai. Nanti tinggal kami perkuat dengan moda transportasi umum,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif