Jogja
Senin, 6 Juni 2016 - 03:20 WIB

KESURUPAN MASSAL : Lempari Orang yang Mencurigakan, Belasan Pelajar "Kemasukan"

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesurupan (JIBI/Solopos/Dok.)

Kesurupan massal terjadi di Youth Center.

Harianjogja.com, SLEMAN – Kesurupan massal terjadi di Komplek Youth Center, Bolawen, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Sabtu (4/6/2016) malam. Sedikitnya 15 siswa SMP N 2 Gamping Sleman yang menjadi korban.

Advertisement

Penanggungjawab Kesiswaan SMP N 2 Gamping Sleman Mujari menyampaikan peristiwa kesurupan massal itu terjadi sekitar 21.00 WIB, berawal dari beberapa siswi sempat melihat orang yang mencurigakan di sekitar tenda mereka. Salahsatu dari siswi tersebut secara iseng melemparnya. Beberapa menit setelah itu kemudian siswi itu kesurupan dengan berteriak histeris dan menangis. Guru pun memberikan pertolongan kepada siswi tersebut, tetapi rupanya jumlah yang kesurupan terus bertambah ke siswa lainnya yang berada di arena perkemahan.

Tak hanya kesurupan, lima siswa di antaranya mengalami sesak nafas. Mereka adalah Ria Wulandari, P, 13th, Islam, siswi kelas 7 SMPN 2 Gamping dan Melisa, 13, Dhean 13, Viananda, 13 dan Ria Wulandari, 13, kelimanya adalah siswa kelas VII SMP N 2 Gamping, Sleman. Mereka dalam perawatan PMI Sleman.

“Ada beberapa siswa yang melihat orang mencurigakan, lalu salahsatu diantara mereka sempat melempar, beberapa saat lalu kesurupan. Awalnya hanya satu siswa, namun kemudian bertambah terus yang kesurupan,” ungkap Mujari.

Advertisement

Pihaknya pun meminta bantuan medis dan warga setempat untuk menangani persoalan tersebut. Sejumlah relawan PMI Sleman, BPBD Sleman hingga Basarnas yang bermarkas di Jalan Wates Kasihan, Bantul datang ke lokasi untuk memberikan bantuan. Beberapa tokoh masyarakat Desa Tirtoadi, Mlati, juga didatangkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan.

Hingga Sabtu (4/6/2016) pukul 24.00 WIB, siswa yang kesurupan berangsur pulih, para relawan ikut membantu evakuasi para siswa yang akan dipulangkan. Beberapa siswa di antaranya dijemput orangtua mereka. Sedangkan lima siswa yang mengalami sesak nafas mendapatkan perawatan khusus, tetapi kemudian diizinkan pulang karena kondisinya membaik.

Kemah itu diikuti 180 siswa kelas VII dan seharusnya berlangsung Jumat (3/6/2016) hingga Minggu (5/6/2016). Namun panitia memutuskan mengakhiri lebih awal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif