Jogja
Senin, 6 Juni 2016 - 16:39 WIB

KEKERASAN SLEMAN : Jelang Acara Sahur Bersama, Rumah Makan Ini Diobrak-abrik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Rumah Makan Toek Pitoe usai terjadinya penyerangan oleh sekelompok geng motor di Mangunan, Harjobinangun, Pakem, Sleman, Senin (6/6/2016). (Foto istimewa)

Kekerasan Sleman terjadi di Rumah Makan Toek Pitoe, Jalan Pakem – Turi, Dusun Mangunan RT04/RW06 Harjobinangun, Pakem, Sleman, Senin (6/6/2016)

Harianjogja.com, SLEMAN – Sedikitnya 50 orang gerombolan motor secara tiba-tiba menyerang sebuah warung yang juga sedang dipakai nongkrong rombongan pemuda di Rumah Makan Toek Pitoe, Jalan Pakem – Turi, Dusun Mangunan RT04/RW06 Harjobinangun, Pakem, Sleman, Senin (6/6/2016) dini hari saat jelang sahur.

Advertisement

Mereka mengobrak-abrik warung hingga rusak parah menggunakan senjata tajam, bom molotov, mercon dan kembang api, pemuda yang nongkrong pun kocar kacir. Penyerangan itu diduga dipicu perseteruan antar geng pelajar.

Agus Rujito, 52, pemilik warung menjelaskan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB ketika warungnya buka untuk melayani pengunjung yang akan sahur.

Saat bersamaan, datang rombongan anak muda masih berstatus pelajar datang ke warungnya untuk nongkrong dengan jumlah sekitar 25 orang. Mereka sengaja kumpul karena tengah menggelar sahur bersama, setelah itu akan melakukan kegiatan ke pantai.

Advertisement

“Mereka niatnya sahur bersama di sini dan sudah menyampaikan ke saya sebelumnya,” ungkap Agus, Senin (6/6/2016).

Akantetepi sekitar pukul 02.30 WIB, tiba-tiba datang tak kurang dari 50 motor menyerang pemuda masuk ke dalam warungnya. Mereka menggunakan berbagai macam senjata tajam, bom molotov dan petasan.

Pelaku memecahi kaca meja makan, kaca jendela sehingga kondisi warung menjadi berantakan. Tak hanya itu, tiga unit motor yang berada di depan warung juga dirusak para geng motor tersebut.

Advertisement

Para pelaku datang dari arah timur kawasan Pasar Pakem, kemudian menyerang warung tidak lebih dari lima menit lalu kabur ke barat arah menuju Turi, Sleman. Karena kalah jumlah, pemuda yang nongkrong di warungnya pun berlarian menyelamatkan diri.

“Saat menyerang itu mengucapkan kata-kata respect, respect, geng respect. Tampaknya itu dari salahsatu rombongan pelajar,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif