Jogja
Minggu, 5 Juni 2016 - 20:56 WIB

KEKERASAN DI GUNUNGKIDUL : Geng Motor Ngamuk, Tujuh Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi geng motor. (Dok. Harian Jogja/Antara)

Mayoritas korban mengalami luka memar di bagian tubuh.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Jajaran Polres Gunungkidul mengamankan enam pelaku kekerasan di Jalur Jalan Lintas Selatan di wilayah Kecamatan Saptosari, Minggu (5/6/2016). Aksi brutal yang dilakukan geng motor ini mengakibatkan tujuh remaja terluka dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.

Advertisement

Ketujuh korban itu antara lain, DMP,16; MFA,14, RF,14; AM,15; DK,16; SR,14;RAS,14. Mayoritas korban mengalami luka memar di bagian tubuh. namun ada seorang korban yang terkena sabetan parang. Remaja yang jadi korban ini kebanyakan berasal dari Kota Jogja dan Sleman yang sedianya ingin pulang dari bermain di kawasan pantai Gunungkidul.

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, kemarin, pelaku kekerasan diketahui menggendarai sekitar 50 sepeda motor. Tidak ada yang tahu persis para pelaku, karena mereka menggunakan masker. Namun dari ciri-ciri kaos yang digunakan bertuliskan Hooligans to Fight, Yogyakarta Brotherhood.

Aksi yang dilakukan geng motor ini teridentifikasi di tiga tempat, yakni di wilayah Kecamatan Paliyan, Saptosari dan Tanjungsari. Dari puluhan pelaku panganiayaan, polisi berhasil mengamankan enam remaja tanggung. Hanya saja, untuk identitas pelaku masih belum diketahui, karena hingga berita ini diturunkan masih dalam pemeriksaan.

Advertisement

Salah seorang korban, DMP,16, mengaku tidak mengenal dengan kelompok geng motor itu. Namun dia masih mengingat jika puluhan pelaku menggunakan atribut yang sama, yakni dari kaos yang digunakan terdapat tulisan Hooligans to Fight, Yogyakarta Brotherhood. Ia menjadi korban kebetulan sedang berpapasan dengan kelompok itu. “Saya tidak kenal mereka, tapi saya lihat tulisan di kaosnya,” kata DMP kepada Harian Jogja, kemarin.

Dia menjelaskan, aksi brutal dilakukan secara membabibuta dan tidak melihat apakah orang itu dewasa atau anak-anak. kebetulan saat kejadian, ia bersama 22 teman lainnya akan pulang dari kawasan pantai, namun setibanya di sekitar Planjan, Saptosar dicegat oleh kelompok yang terdiri dari 50 pengendara motor. “Saya sudah bilang kalau kami anak SMP, tapi itu tidak menghentikan aksi pemukulan,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat dihadang puluhan massa itu membawa senjata tajam, mulai dari parang, tongkat hingga gir motor. Pengendara yang berasal dari arah selatan tak bisa menghindar. Ia mengakui, beberapa temannya ada yang bisa kabur melarikan diri, sedangkan beberapa temannya terjebak. Selanjutnya motor kunci diambil dan kemudian dipukuli, baik menggunakan tangan kosong atau senjata yang dibawa.

Advertisement

“Sebenarnya yang jadi korban banyak, tapi yang sampai di bawa ke rumah sakit ada tujuh orang. salah satunya saya, dengan luka di bagian lengan dan kaki,” tutur dia.

Hal senada diungkapkan RF,16. Dalam kejadian itu, ia mendapatkan sabetan parang di bagian paha kiri. “Saya tidak tahu apa-apa karena kami langsung dikeroyok,” katanya. Dia mengaku tidak tahu apa-apa karena saat berpapasan langsung dihadang dan dilakukan pemukulan oleh geng tersebut.

Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi mengatakan, membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku kekerasan yang dilakukan pengangkapan ini bermula adanya laporan warga yang temannya terkena sabetan senjata tajam dari kelompok bermotor. Informasi itu pun ditindaklanjuti dengan melakukan razia di sekitar Pos Retribusi Jalur Jalan Lintas Selatan. Dari pemeriksaan ini, polisi berhasil mengamankan enam pengendara yang diduga pelaku kekerasan. “Sudah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan. Untuk peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB [kemarin],” kata Nugrah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif