Sport
Minggu, 5 Juni 2016 - 15:35 WIB

ISC B 2016 : Sempat Diwarnai Aksi Mogok, Persik Perpanjang Kemenangan

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persik Kediri Galih Akbar (kanan) berebut bola dengan pemain Persinga Ngawi Galih Usman saat laga persahabatan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Minggu (14/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

ISC B 2016 telah mempertemukan Persik Kediri melawan Laga FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (4/6/2016). Sebelum memenangi laga tersebut, pertemuan kedua kesebelasan sempat diwarai dengan aksi mogok bermain.

Harianjogja.com, KEDIRI — Pertandingan lanjutan ISC B Grup 6 yang mempertemukan Persik Kediri dengan Laga FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (4/6/2016), sempat diwarnai aksi mogok tim tamu.

Advertisement

Anak asuh Uston Nawawi itu diminta keluar lapangan oleh ofisial Laga FC sebagai bentuk protes atas penalti yang diberikan wasit Satrio Bambang Nugroho kepada Persik pada menit ke-62. Pertandingan pun sempat terhenti selama 30 menit.

“Setelah kami tunggu 2×15 menit, akhirnya pihak Laga FC mau melanjutkan pertandingan. Batas waktu itu sesuai aturan permainan. Jika mereka tetap mogok, Laga FC dianggap kalah WO dan kena denda Rp200 juta,” kata Zulfahmi Bakri, pengawas pertandingan.

Lantaran ancaman denda sebesar itu, akhirnya kubu Laga FC mau bertanding kembali. Hadiah penalti Persik sukses dieksekusi Oktavianus menit 66 dan mengantar tuan rumah menang 2-0.

Advertisement

“Daripada kena denda Rp 200 juta, dengan berat hati kami meneruskan permainan. Tapi, dampaknya bagus karena wasit benar-benar menerapkan aturan permainan sesungguhnya. Sebelumnya, kami seharusnya dapat penalti ketika pemain kami dilanggar di petak penalti Persik,” tutur Wardy Azhari Siagian, manajer Laga FC.

Meski pertandingan bisa diselesaikan sampai menit akhir, kubu Laga FC tetap mengajukan surat protes ke PT Gelora Trisula Semesta selaku operator ISC B.

“Poin utama kami soal penugasan wasit yang kurang berkompeten karena penguasaan peraturan pertandingan sangat lemah. Komisi wasit PT GTS juga harus dievaluasi karena diisi orang-orang yang kurang kredibel. Aksi mogok kami sebagai pelajaran agar PT GTS introspeksi untuk memperbaiki sepak bola kita,” jelas Catur, media officer Laga FC.

Advertisement

Hasil ini membuat Laga FC semakin terpuruk di dasar klasemen karena belum pernah menang sekalipun. Sebaliknya, Persik memperpanjang rekor tak terkalahkan dari empat pertandingan yang sudah dijalani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif