Sport
Minggu, 5 Juni 2016 - 16:14 WIB

INDONESIA OPEN 2016 : Para Wakil Indonesia Gagal ke Final, Ini Komentar PBSI

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rexy Mainaky dan Ricky Soebagja (Badmintonindonesia.org)

Indonesia Open 2016 diwarnai dengan tuan rumah yang gagal mengirim satu wakil pun di babak final.

Solopos.com, JAKARTA – Tak ada satu pun wakil Indonesia yang berhasil lolos ke babak final Indonesia Open 2016. Hal ini sangat ironi mengingat turnamen bulu tangkis kelas super series ini digelar di rumah sendiri.

Advertisement

Selain itu, Indonesia juga bertarung dengan kekuatan penuh. Pemain-pemain yang menduduki 10 besar dunia pun diturunkan. Tapi mereka justru kandas di awal, termasuk tiga ganda yang ditargetkan menjadi juara.

Pasangan ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kalah dari ganda Malaysia Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei dengan skor 17-21 dan 19-21. Kemudian ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ditekuk pasangan Denmark Kim Astrup/Line Kjaersfeldt dengan skor 19-21 dan 17-21. Serta Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dikandaskan wakil Denmark Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding dengan skor 21-19, 13-21 dan 18-21.

Ketiga pasangan andalan itu harus terhenti di babak 16 besar. “Tadinya harapan memang ada di ganda putra dan ganda campuran, tetapi mereka kalah di babak awal, saya pribadi tentunya kecewa,” kata Manajer Tim Indonesia di Indonesia Open 2016, Ricky Soebagdja, seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Minggu (5/6/2016).

Advertisement

“Sebelum turun di pertandingan ini, mereka sudah sangat siap. Mengenai waktu mepet dengan Piala Thomas dan Uber, ini tidak bisa dijadikan alasan karena lawan juga sama-sama ikut Piala Thomas dan Uber,” sambung Ricky.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky. Menurut Rexy, persiapan yang mepet lantaran mengikuti Piala Thomas dan Uber 2016 tak bisa dijadikan alasan kegagalan. Terutama untuk wakil di nomor ganda campuran yang justru tak ikut turnamen itu.

“Bicara soal kesiapan, pemain kami siap kok, apalagi tim ganda campuran yang punya banyak persiapan selama Piala Thomas dan Uber 2016. Ini tidak bisa dijadikan alasan, khususnya mereka yang mau ke olimpiade. Kami akan melakukan evaluasi, diskusi bersama, mengenai apa saja yang perlu diperbaiki,” kata Rexy.

Advertisement

Rexy menilai saat ini semua pemain harus termotivasi dari dalam sendiri. Menurutnya sebelum turnamen, para pemain harus memiliki optimisme serta motivasi tinggi untuk memenangi turnamen.

“Saya sempat kecewa dengan pernyataan Tontowi [Ahmad], setelah kekalahannya dia bilang ada tekanan karena harus juara. Kami tidak mengharuskan dia juara, tetapi ini mestinya datang dari dirinya sendiri. Sebagai pemain yang sudah juara dunia dan juara All England tiga kali, saya rasa wajar kalau Tontowi ditargetkan juara di sini [Indonesia Open 2016]. Ini baru Indonesia Open, bagaimana di olimpiade nanti? Tekanan pasti akan lebih besar,” beber Rexy.

Di Indonesia Open 2016 sendiri, tim Merah Putih hanya mengantarkan satu wakil ke semifinal yakni Ihsan Maulan Mustifa. Di babak empat besar, Ihsan pun dikalahkan tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif