Jogja
Sabtu, 4 Juni 2016 - 10:20 WIB

WISATA GEOPARK : Lava Bantal Terintegrasi dengan Waduk Tegaltirto

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua dari kanan) melewati jembatan penyeberangan di atas Sungai Opak seusai meresmikan destinasi wisata Lava Bantal, Senin (30/5/2016). Meski tidak turun hujan, saat peresmian tengah terjadi banjir bandang di sungai Opak. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Wisata geopark, fasilitas terus diperbarui.

Harianjogja.com, SLEMAN – Kawasan wisata geopark Lava Bantal yang berada di Dusun Watuadeg, Jogotirto, Berbah, kini sudah terintegrasi dengan wisata embung Tegaltirto, Berbah, Sleman. Keduanya berada di sisi timur dan barat Sungai Opak. Saat ini sudah dibangun jalur khusus pejalan kaki yang menghubungkan antara kedua lokasi tersebut.

Advertisement

(Baca Juga : WISATA GEOPARK : Sultan Sesalkan Ada Geopark Asal Bandung Cukil Lava Bantal Berusia 2 Juta Tahun)

Susilo Kepala Desa Tegaltirto Berbah Sleman Susilo menjelaskan, proses pembangunan embung telah dilakukan sejak 2013 atas bantuan Pemerintah Provinsi DIY. Tetapi penyelesaian akhir dilakukan hingga 2016, sehingga bisa dinikmati pengunjung sebagai tempat wisata.

“Untuk luas embung 6.000 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Kalau luas kawasan embung total 8.000 meter,” ungkapnya, Jumat (3/6/2016).

Advertisement

Saat ini embung tersebut memiliki sejumlah saran wisata, di bagian atas keseluruhan telah dipasang paving. Kemudian terdapat sejumlah gazebo yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai tempat beristirahat. Selain itu, ada beberapa alat permainan air yang juga bisa disewa pengunjung untuk berputar keliling embung. Susilo berharap pengelolaan embung itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Untuk mengantisipasi pendangkalan tentu kita rencanakan proses perawatan dengan cara mengurasnya dan menggali,” ungkap dia.

Embung dan lava bantal itu berjarak sekitar 100 meter. Saat ini sudah terhubung jalan beton serta jembatan yang melewati sungai opak, dari lava bantal menuju embung tersebut.

Advertisement

Kabag Pemerintah Desa Jogotirto Berbah Sleman Maryadi menambahkan, integrasi antara tempat wisata embung dengan lava bantal memang harus dilakukan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Di lava bantal, kata dia, pihaknya masih memiliki banyak lahan kosong milik tanah kas desa yang bisa dimanfaatkan dalam mendukung kepariwisataan.

“Kami sudah sampaikan ke warga untuk berjualan di sini, kalau perlu sampai malam agar pengunjung bisa terlayani dengan baik,” kata dia.

Jumlah pengunjung lava bantal dinilai cukup drastis, pada hari biasa berkisar antara 150 hingga 300 orang. Namun saat akhir pekan bisa mencapai 800 pengunjung. Saat ini pihaknya belum menerapkan retribusi, sehingga pemasukan hanya didapat melalui parkir. “Parkirnya Rp2000 setiap kendaraan bermotor. Sementara ini dkelola kelompok sadar wisata. Semoga dengan adanya joglo ini pengunjung terus bertambah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif