Jogja
Sabtu, 4 Juni 2016 - 03:20 WIB

INFO BELANJA : Manfaatkan Pertumbuhan Bisnis Kuliner, Sriboga Luncurkan 3 Jenis Tepung

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cedric, koki asal Prancing membuat roti dengan menggunakan satu jenis dari tepung super premium Sriboga, double zero di ballroom Hotel Tentrem, Jogja, Kamis (2/6/2016) malam. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Info belanja dari PT Sriboga Flour Mill

Harianjogja.com, JOGJA–Pertumbuhan dunia kuliner yang merupakan satu sektor ekonomi kreatif yang berkembang di Indonesia, menjadi bidikan bisnis dari PT Sriboga Flour Mill. Untuk menangkap pasar yang lebih luas, SFM pun meluncurkan tiga jenis tepung super premium kemasan satu kilogram yakni hime, double zero, dan ninja.

Advertisement

Marketing Manager SFM Rike Sundari mengatakan produk ini menyasar empat target market yakni usaha mikro kecil (UKM) yang bergerak di bisnis kuliner, usaha rintisan, ibu rumah tangga, dan bisnis hotel, restauran, dan cafe (horeca). “Kita berusaha membantu pasar Horeca dan UKM karena pasar itu butuh kemasan lebih kecil. Itu sebagai alternatif dan menyiasati dari kemasan 25 kg yang telah kami pasarkan,” ujar dia kepada wartawan di Hotel Tentrem, Jogja, Kamis (2/6) malam.

terigu hime cocok untuk roti tawar/ roti manis yang lebih putih dan lembut. Terigu ninja untuk cake yang lebih lembut dan kue kering yang renyah. Kedua terigu itu terinspirasi dari Jepang. Sementar itu, tepung double zero terinspirasi dari terigu Italia (doppio zero) yang kegunaannya untuk roti ala Eropa dan pastry dengan volume maksimal.

Untuk mendukung penjualan kepada sasaran, SFM melakukan promosi di beberapa titik jaringan anggota seperti grosir, toko bahan kue, dan di modern trade.

Advertisement

Komisaris PT SFM Brata Taruna Hardjosubroto mengatakan, di awal berdirinya SFM, produksi tepung terigu regular berukuran 25 kg hanya sekitar 15.000 sak per hari. Kini, produksi yang dilakukan sudah mencapai 35.000 sak per hari yang dibungkus dalam tujuh merek yakni beruang biru, tali emas, pita merah, naga emas, naga biru, naga merah, dan naga hijau.

“Kini kami menghadirkan tepung terigu yang rendah abu dan ukuran terkecil di Indonesia  yakni 100 mikron sehingga hasilnya lebih banyak. Kadar airnnya sangat rendah,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Komisaris  SFM Zas Ureawan mengungkapkan, SFM saat ini masuk dalam lima besar produsen tepung terigu dan menguasai 7% pangsa pasar terigu di Indonesia. “Adapun kapasitas produksinya mencapai 1.900 ton per hari,” ungkap dia.

Advertisement

Produk SFM saat ini 95% di antaranya dipasarkan ke pasar domestik dan sisanya diekspor ke berbagai negara seperti Korea, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Brunei, Singapura, dan Thailand. Saat ini, 40% penjualan produk SFM diserap oleh UKM.

“Kamin juga mencoba menggarap segmen pasar unik yakni UMK kuliner yang mementingkan kualitas dan rasa dengan bahan premium. Mereka berani jual mahal dan laku,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif