SOLOPOS.COM - Petugas mengecek plastik berisi cairan berwarna pekat yang diduga janin di lahan samping indekos Dukuh Botokan, Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Kamis (2/6/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)
Razia Klaten menyasar eks lokalisasi Ngrendeng.
Solopos.com, KLATEN –Sebanyak delapan pekerja seks komersial (PSK) dan lima lelaki hidung belang terjaring operasi penyakit masyarakat (pekat) jajaran Polres Klaten, Kamis (2/6/2016) sore. Operasi pekat itu difokuskan di eks lokalisasi di Ngrendeng, Sobayan, Pedan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, selain menjaring PSK dan hidung belang, tim operasi pekat yang terdiri dari wanita polisi (Polwan) dan pengendali massa (dalmas) Polres Klaten juga menyita ratusan liter minuman keras (miras) di Ngrendeng, Pedan.
Aparat kepolisian juga menyita dua boks kondom dan beberapa obat kuat. “Kami sengaja menerjunkan anggota berpakaian preman di sana. Tujuannya untuk pengintaian terlebih dahulu. Operasi pekat ini akan dilangsungkan hingga, Senin (13/6). Kegiatan ini untuk cipta kondisi menghormati Ramadan dan Lebaran,” kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, kepada Solopos.com, Jumat (3/6/2016).
Kasatsabhara Polres Klaten, AKP Suyadi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Faizal, mengatakan operasi pekat juga dilakukan jajaran Polsek yang tersebar di Klaten.
“Dalam pemberantasan pekat ini juga dibutuhkan peran seluruh elemen masyarakat. Silakan masyarakat laporkan kepada kami ketika melihat penjual miras atau pekat lainnya, otomatis akan kami tindaklanjuti,” katanya.
Selain fokus memberantas pekat, jajaran Polres Klaten juga bersilaturahmi dengan 400 dai di Mapolres Klaten, Jumat. Pada kesempatan itu, para dai di Kota Bersinar diharapkan juga dapat terlibat aktif dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.