Soloraya
Jumat, 3 Juni 2016 - 10:11 WIB

LEBARAN 2016 : KNKT : Sediakan Tempat Istirahat Pengemudi!

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran 2016, KNKT meminta terminal menyediakan tempat istirahat pengemudi untuk mengurangi terjadi kecelakaan.

Solopos.com, SOLO–Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan 85% penyebab kecelakaan di jalur darat disebabkan pengemudi kelelahan. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan, pengelola terminal dan stasiun diminta menyediakan tempat istirahat yang layak dan nyaman bagi pengemudi.

Advertisement

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengemukakan hasil temuan investigasi timnya menyebut risiko kecelakaan di jalur darat paling tinggi dibandingkan perjalanan lewat kereta api, pesawat udara, maupun kapal laut. “Kecelakaan di darat faktor utamanya karena kelelahan dan ngantuk di jalan,” jelasnya saat berbincang dengan wartawan di Kantor UPTD Terminal Tirtonadi, Kamis (2/5/2016).

Lebih lanjut Soerjanto menyatakan penyebab kelelahan dan mengantuk di jalan ditengarai lantaran panjangnya waktu tempuh berkendara. Menurutnya, dibutuhkan upaya konkret dari seluruh pihak termasuk regulator penyedia layanan transportasi publik.

Dia mencontohkan penyebab kecelakaan fatal di Tol Cipali pada mudik Lebaran tahun lalu disebabkan sopir yang belum berpengalaman menempuh perjalanan jauh dan kelelahan.

Advertisement

“Berkaca dari kasus bus Rukun Sayur, kami berharap ada tempat istirahat yang layak bagi sopir. Minimal ruangan ada AC. Jangan sampai ada sopir tidur di bagasi. Petugas juga kami minta mengawasi sopir insidentil, yang boleh menempuh jarak jauh hanya sopir AKAP karena habbit mengemudinya beda. Pengemudi diharapkan sudah stay minimal delapan jam sebelum kembali berangkat lagi,” paparnya.

Selain menyarankan terminal dan stasiun menyediakan ruang khusus untuk istirahat pengemudi yang baru menempuh perjalanan panjang, Soerjanto meminta dukungan pemerintah daerah untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.

“Di jalan Klaten-Jogja misalnya, saya lihat ada sekitar 30 lampu lalu lintas. Di sana ada yang menyala rata-rata 25-30 detik. Selama musim mudik, saya imbau sebagian dimatikan biar antrean kendaraan tidak panjang. Kendaraan lain bisa diarahkan memutar. Selain itu pasar tumpah juga jangan tumpah ke jalan selama H-7 sampai H+7 Lebaran. Ini perintah Presiden,” katanya.

Advertisement

Tak hanya pemerintah daerah, dikatakan Soerjanto, KNKT juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Keuangan untuk mengatur pemberian tunjangan hari raya (THR) agar tidak terlalu mepet dengan hari raya. Selain itu, pihaknya juga meminta kementerian setempat untuk mengimbau perusahaan atau perkantoran agar jatah masuk libur tidak serempak.

Sementara itu, Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, yang saat dihubungi Solopos.com tengah bertugas di Jakarta, mengatakan bakal menjalankan imbauan KNKT. “Terkait rest area untuk pengemudi akan kami siapkan di terminal sisi timur. Kami sediakan tempat tidur lipat, ruangan berpendingin udara, dan musik yang nyaman,” kata dia.

Terkait pemberian izin sopir bagi pengemudi bus, Eko mengatakan akan mengomunikasikannya dengan pengelola otobus. “Kalau jadwal sopir, biasanya diatur PO. Kami akan komunikasikan terkait waktu istirahat minimal 8 jam. Faktanya mereka selama ini istirahat kurang dari 8 jam sudah jalan lagi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif