Pialaeropa
Jumat, 3 Juni 2016 - 06:45 WIB

KABAR PEMAIN : Ozil Tidak Puasa Saat Piala Eropa

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mesut Ozil gelandang serang Jerman yang beragama Islam ini menyumbangkan bonus Piala Dunia 2014 untuk korban Gaza. Ist/reuters

Kabar pemain Mesut Ozil yang tidak akan puasa saat berlaga di Piala Eropa 2016.

Solopos.com, MUNICH – Gelaran Piala Eropa 2016 berbarengan dengan Ramadan tahun ini. Hal itu membuat sejumlah pemain sepak bola muslim terpaksa tidak akan menjalankan ibadah, salah satunya adalah Mesut Ozil.

Advertisement

Ozil yang akan membela Jerman di Piala Eropa 2016 menyebut puasa sangat tidak mungkin untuk dilakukan karena porsi latihan yang intens dan menuntut aktivitas fisik yang keras. Selain itu cuaca panas di Prancis bisa sangat mempengaruhi stamina.

Piala Eropa 2016 sendiri akan mulai digeber pada 10 Juni 2016 hingga 10 Juli 2016 mendatang. Sementara Ramadan tahun ini jatuh pada 6 Juni 2016 dan akan berakhir sekitar 5 Juli 2016 mendatang. Itu artinya nyaris sebulan penuh Ramadan berbarengan dengan Piala Eropa.

Ozil pun menyatakan tak akan berpuasa saat membela Jerman di Euro 2016. Dia akan memilih mengganti puasa tersebut di hari lain.

Advertisement

“Cuacanya terlalu hangat di musim panas dan kami akan menjalani sesi latihan yang intens, selain menjalani pertandingan-pertandingan. Karena itulah, tak mungkin saya menjalankan puasa,” kata Ozil dalam wawancaranya dengan Express yang dilansirt situs resmi Federasi Sepak Bola Jerman.

Sebelumnya, Ozil juga pernah tak berpuasa kala membela Jerman di Piala Dunia 2014 lalu. Kala itu juga bertepatan dengan Ramadan. Ozil dan Jerman berhasil meraih trofi Piala Dunia 2014 yang dilangsungkan di Brasil.

Dewan Muslim Jerman (Central Council of Muslims) sendiri telah mengeluarkan semacam fatwa yang membolehkan atlet profesional Jerman melewatkan puasa Ramadan dan menggantinya di hari lain pada tahun 2010 lalu .

Advertisement

“Pesepakbola profesional, sebagaimana atlet profesional lain, bisa membayar puasanya di luar Ramadan. Pernyataan ini mendapat dukungan dari Al-Azhar sebagai salah satu organisasi Islam terbesar. Dalam pendapat kami, para pesepakbola profesional tengah menjalankan tugas yang menuntut penggunaan fisik yang besar. Pesepakbola profesional bisa membayar puasanya di lair hari,” demikian pernyataan Central Council of Muslims, dikutip dari Detik.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif