Soloraya
Jumat, 3 Juni 2016 - 15:15 WIB

INFRASTRUKTUR KARANGANYAR : Ini Yang Membuat Bupati Juliyatmono Marah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Juliyatmono (JIBI/Solopos/Dok)

Infrastruktur Karanganyar, Bupati marah melihat proyek yang molor.

Solopos.com, KARANGANYAR–Bupati Karanganyar, Juliyatmono, marah karena sejumlah proyek pembangunan infrastruktur jalan maupun gedung molor dari perencanaan.

Advertisement

Salah satu bentuk kemarahan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) itu adalah enggan memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan tiga gedung rawat inap dan gedung penunjang RSUD Kartini Kabupaten Karanganyar, Jumat (3/6/2016).

“Saya tidak akan memberikan sambutan. Pembangunan ini [RSUD] sudah telat lama. Rahayu wilujeng,” tutur Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, saat berdiri di belakang mimbar.

Advertisement

“Saya tidak akan memberikan sambutan. Pembangunan ini [RSUD] sudah telat lama. Rahayu wilujeng,” tutur Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, saat berdiri di belakang mimbar.

Orang yang menghadiri acara itu termasuk wartawan kaget karena Yuli tidak memberikan sambutan. Biasanya, Yuli akan memberikan sambutan berisi masukan, kritik, maupun guyonan. Lantas, Yuli didampingi Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, dan Dandim 0727/Karanganyar, Letkol Czi Santy Karsa Tarigan, melanjutkan acara, yakni meletakkan batu pertama pembangunan gedung. Setelah itu, Yuli beserta rombongan meninggalkan RSUD Kartini.

“Seluruhnya diluar schedule. Harusnya Maret sudah mulai atau maksimal April. Saya terlalu capai ngomong karena enggak semua diindahkan. Akan ada evaluasi total. Ini karena proses tidak cepat. Penetapan APBD sudah jauh di Desember 2015,” kata Yuli sembari berjalan ke mobil dinasnya, Jumat.

Advertisement

“Kalau lelang lebih awal kan lebih mudah dapat tenaga kerja, barang berkualitas, dan lain-lain. Hla ini molor semua. Ngapain? Mau statement apa?”
Bupati mengaku sudah mengetahui sedikit persoalan yang menyebabkan sejumlah pekerjaan molor dari rencana. Persoalan yang dia maksud itu, seperti penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) terlalu lama, mandek terlalu lama di unit pelayanan pengadaan (ULP), dan lain-lain.

Bupati juga melihat persoalan lain, yakni penyerapan anggaran tidak cepat. Dia memberikan contoh pekerjaan jalan di Colomadu, Jalan Lawu Karanganyar, Kerjo, dan Jatiyoso. Pekerjaan itu seharusnya sudah selesai sebelum Lebaran. Namun, pekerjaan belum dimulai.

“Beberapa sudah terindikasi ya, mungkin tidak profesional. Harus evaluasi total. Sudah ada, sudah siap sanksi dengan mempertimbangkan sejauh mana kesalahan. Sudah uji coba dan saya sudah mengambil langkah. Tetapi kok belum ada pergerakan,” jelas dia.

Advertisement

“Awal tahun sudah saya sampaikan untuk mengejar sejumlah pekerjaan. Harusnya sekarang sudah bisa menikmati jalan bagus. Garap jalan itu kan cepat. Minimal jalan bisa memperlancar arus,” imbuh Yuli.

Politikus Partai Golkar itu pun tidak menutup mata sejumlah bidang berkaitan dengan pekerjaan proyek itu saling lempar kesalahan. Dia berharap pejabat di Pemkab tidak akan beralasan apapun kepada masyarakat karena belum bisa memperbaiki sejumlah ruas jalan di Karanganyar.

“Masyarakat enggak butuh alasan teknis. Tidak perlu saling menyalahkan. Kalau proyek belum jalan ya berarti tidak bisa menerjemahkan instruksi saya. Harus evaluasi. Tidak ada percepatan karena sebab teknis atau nonteknis.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif