Soloraya
Jumat, 3 Juni 2016 - 09:41 WIB

BENCANA WONOGIRI : Ini 6 Wilayah Rawan Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam angin kencang. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Bencana Wonogiri, ada enam kecamatan yang masuk rawan bencana.

Solopos.com, WONOGIRI–Enam kecamatan di Wonogiri masuk daerah rawan bencana. Jenis bencana yang rawan terjadi adalah tanah longsor, angin ribut, banjar dan kebakaran.

Advertisement

Keenam kecamatan tersebut adalah Jatiroto, Manyaran, Tirtomoyo, Selogiri, Kismantoro dan Karangtengah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan semua wilayah di Wonogiri memungkinkan terjadi bencana. Baik tanah longsor, angin ribut maupun kebakaran.

“Hanya berdasarkan hasil rencana kontinjensi (rekon) untuk menghadapi ancaman bencana, wilayah-wilayah tersebut dinilai paling rawan,” kata dia, Kamis (2/6/2016). Dari tahun ke tahun, di wilayah tersebut sering muncul kejadian bencana alam.

Di sisi lain dia mengatakan selama 2016 dari Januari hingga Mei, telah terjadi bencana tanah longsor sebanyak 49 kejadian. Kejadian terbanyak terjadi di Kismantoro sebanyak 12 kejadian. Wilayah lain yang juga terjadi bencana tanah longsor adalah Wonogiri, Girimarto, Jatisrono, Slogohimo, Purwantoro, Bulukerto, Puhpelem, Tirtomoyo, Karangtengah, Batuwarno, Giriwoyo, Eromoko dan Manyaran. Musibah banjir terjadi sebanyak enam kejadian.

Advertisement

Lokasinya berada di Jatisrono, Kismantoro, Baturetno, Giriwoyo dan Wuryantoro. Musibah angin ribut terjadi sebanyak 33 kejadian. Bencana itu terjadi hampir di semua kecamatan, kecuali Selogiri, Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto, Puhpelem, Tirtomoyo, Karangtengah, Giritontro dan Paranggupito. Sedangkan kebakaran terjadi sebanyak tujuh kejadian. Musibah tersebut terjadi di Wonogiri, Slogohimo, Tirtomoyo, Pracimantoro, dan Eromoko.

Peristiwa tersebut menimbulkan kerugian materiil sekitar Rp3 miliar. Kerugian yang ditimbulkan dari tanah longsor senilai Rp2.593.000.000. Musibah banjir menimbulkan kerugian senilai Rp148.400.000. Musibah angin ribut menimbulkan kerugian senilai Rp378.500.000. Sedangkan musibah kebakaran menimbulkan kerugian sebanyak Rp280.000.000.

“Banyak rumah warga yang terdampak musibah tanah longsor dan angin ribut, sehingga banyak yang rusak,” kata dia tanpa memperinci jumlah rumah warga dan bangunan lain yang terdampak bencana.

Advertisement

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, melalui Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteaan Rakyat Sekretariat Daerah Wonogiri, Bambang Haryadi, mengatakan bencana tidak bisa diprediksi. Namun sebagai salah satu upaya antisipasi dibutuhkan langkah konkret yaitu mengupayakan pengurangan risiko dampak bencana.

“Salah satu caranya melalui peningkatan kemampuan SDM dalam penanggulangan bencana. Menurut indeks rasio bencana Indonesia yang dikeluarkan BNPB tahun 2013, Wonogiri mendapat skor 146 dengan klasifikasi tinggi. Ini mendorong Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk berupaya melindungi warga agar terhindar dari risiko yang timbul. Namun perlu dukungan semua pihak termasuk masyarakat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif