News
Kamis, 2 Juni 2016 - 08:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tabrak Bus, Ibu dan Anak Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 2 Juni 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 70 sopir angkutan umum perkotaan (angkuta) jalur A dan B di Kabupaten Karanganyar mogok beroperasi, Rabu (1/6/2016). Mereka memprotes keberadaan taksi yang mangkal di depan Plasa Palur, dan sekitar Lapangan Jaten, Karanganyar.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (2/6/2016). Kabar lain, seorang ibu dan anak meninggal dunia seketika dalam musibah kecelakaan lalu lintas di jalan raya Sragen-Ngawi, tepatnya di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mahbang, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Rabu (1/6) pukul 17.00 WIB.

Simak cuplikan berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini;

KEBIJAKAN JALAN SEARAH: Class Action Dinilai Tak Tepat

Advertisement

Langkah perwakilan warga yang akan mengajukan gugatan class action terhadap Pemkot Solo ditanggapi beragam. Gugatan tersebut untuk membatalkan kebijakan jalan searah di Jl. dr. Radjiman, Jl. Agus Salim, dan Jl. Perintis Kemerdekaan.

Sebagian ada yang sepakat, sebagian lain menilai class action tak tepat dilakukan untuk menggugat kebijakan pemerintah. Dosen hukum UNS, Hari Purwadi, yang menilai gugatan class action warga kurang pas.

Class action itu gugatan kelompok yang mewakili ratusan atau ribuan warga yang memiliki fakta hukum sama. Harus ada unsur wanprestasi yang dilanggar. Sementara kasus ini tidak ada perjanjian antara pemerintah dan warga,” jelasnya.

Advertisement

Hari mengatakan langkah warga lebih tepat apabila ditujukan lewat jalur hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Kebijakan itu bagian dari keputusan tata usaha negara. Untuk membatalkan kebijakan ini langkahnya harus melalui PTUN,” terangnya

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

TRANSPORTASI PUBLIK: Sopir Angkuta Karangnyar Mogok

Sebanyak 70 sopir angkutan umum perkotaan (angkuta) jalur A dan B di Kabupaten Karanganyar mogok beroperasi, Rabu (1/6). Mereka memprotes keberadaan taksi yang mangkal di depan Plasa Palur, dan sekitar Lapangan Jaten, Karanganyar.

Aksi dilakukan dengan memarkir kendaraan di Terminal Jungke, Karang anyar, mulai pukul 07.30 WIB. Akibatnya, puluhan calon penumpang kebingungan. Satlantas Polres dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karanganyar terpaksa mengerahkan armada untuk mengangkut mereka.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

CAMPURSARI SRAGENAN: Geliat Campursari Anti Galau Melawan Zaman

Krupuk janjimu kaya krupuk Empuk yen ngamang muluk-muluk. Ndek biyen janjine nukokne Honda Jazz, handphone Asus. Ning nyatane kok nggedebus. Selembar ya dik ya gadhange kates. Entennana yen aku uwis sukses.

Itulah lirik lagu Janji Krupuk ciptaan S. Harsono, komponis campursari sragenan asal Dukuh Pedaan RT 005, Desa Bener, Kecamatan Ngrapal, Sragen.

Lagu itu menjadi hits pertama dalam album Campursari Mekar Asri Sragen Anti Galau Broo yang diproduksi CV Lumbung Seni Sragen. Album volume 1 itu diproduksi bersamaan dengan album Karawitan Sarwo Laras Sragen Jaiplo Gayeng Boss pada akhir Desember 2015. Album yang diproduksi sebanyak lebih dari 2.000 keping itu sudah beredar di Soloraya hinga ke kota-kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KECELAKAAN LALU LINTAS: Tabrak Bus, Ibu dan Anak Meninggal

Seorang ibu dan anak meninggal dunia seketika dalam musibah kecelakaan lalu lintas di jalan raya Sragen-Ngawi, tepatnya di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mahbang, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Rabu (1/6) pukul 17.00 WIB. Mereka mengembuskan napas terakhir setelah motor yang mereka naiki menghantam bus Rosalia Indah.

Peristiwa itu bermula saat bus Rosalia Indah berpelat nomor AD 1426 WF yang dikemudikan Taufi k Hidayat, 38, warga Lumajang, melaju dari arah Ngawi ke Sragen.

Taufik membawa 19 penumpang dari Surabaya menuju Jakarta. Sesampainya di depan SPBU Mahbang, Taufik dikagetkan ada seorang kakek-kakek berambut putih yang mengendarai motor Honda Vario di depannya dari arah yang sama. Orang tua tak dikenal itu tiba-tiba langsung memotong jalur bermaksud masuk ke SPBU.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif