Jogja
Kamis, 2 Juni 2016 - 11:13 WIB

RAMADAN 2016 : Tidak ada Perbedaan Awal dan Akhir Puasa, Bagaimana dengan Lebaran?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengamatan Hilal (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ramadan 2016 dipastikan tidak ada perbedaan tentang hari awal dan akhir bulan puasa

Harianjogja.com, JOGJA – Majelis Ulama Indonesia memastikan tahun ini tidak ada perbedaan saat memulai dan mengakhiri Puasa. Awal puasa akan jatuh pada Senin (6/6/2016) sedangkan Idul Fitri jatuh pada Rabu (6/7/2016).

Advertisement

Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI DIY Thoha Badurrahman melalui siaran persnya Rabu (1/6/2016) mengatakan berdasarkan hisab atau penghitungan hari, akhir bulan Sya’ban akan jatuh pada Minggu (5/6/2016).

Sementara tinggi hilal pada saat matahari terbenam di hari itu sudah melewati ketinggian dua derajat. Karenanya, para ahli baik dengan teknik rukyat maupun hisab sepakat awal bulan Ramadhan 1437H akan jatuh pada Senin 6 Juni 2016.

Sementara untuk penghitungan Idul Ftri 1 Syawal 1437H, para ahli hisab sepakat menentukan akhir bulan Ramadhan akan jatuh pada Senin 4 Juli 2015 pukul 18.00. Sedangkan pakar rukyat menyatakan tinggi hilal saat matahari tenggelam di tanggal itu masih jauh di bawah ufuk dan belum tampak. Oleh sebab itu baik ahli hisab maupun ahli rukyat kembali sepakat menentukan tanggal 1 Syawal jatuh pada waktu yang sama.

Advertisement

“Semuanya menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016, Alhamdulillah dan Insya Allah Ramdan tahun ini tidak ada perbedaan saat memulai dan mengakhiri puasa,” kata Thoha.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum MUI DIY Ahmad Muhsin Kamaludiningrat mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk bisa melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh sesuai keyakinan dan tuntunan agama Islam. Dia juga berharap kaum muslimin dapat mengisi bulan suci Ramadhan dengan beragam kegiatan ibadah.

“Keluarkan pula zakat mal untuk dakwah dan kesejahteraan umat, serta zakat fitrah dan dibagikan kepada fakir miskin,” pesannya.

Advertisement

Imbauan juga disampaikannya kepada para pejabat pemerintahan, pemimpin perusahaan dan kepala sekolah di sleuruh DIY. Dia meminta pihak-pihak terkait dapat mendukung jalannya bulan suci Ramadhan dengan memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk bisa beribadah dengan tenang.

“Kepada restoran, rumah makan diharapkan menyesuaikan dengan membatasi pelayanan di siang hari, tempat hiburan juga bisa membatasi hiburan yang tidak sesuai dengan kesucian bualn Ramadhan,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif