SOLOPOS.COM - Alexandre Pato (Express)
Karier pemain Alexandre Pato yang ingin tetap bermain di Eropa.
Solopos.com, SAO PAULO – Pada pertengahan musim ini, Alexandre Pato kembali ke Eropa untuk memperkuat Chelsea. Tapi, eks striker AC Milan itu justru tak mendapat banyak waktu bermain bersama The Blues.
Pato datang ke Chelsea sebagai pemain pinjaman dari Corinthians. The Blues memiliki opsi untuk mempermanenkan pemain berkebangsaan Brasil tersebut. Namun dengan sumbangsih yang minim dalam waktu setengah musim ini, Pato diprediksi tidak akan dipermanenkan Chelsea.
Total, pemain 26 tahun itu hanya bermain dua kali saat Chelsea ditangani oleh Guus Hiddink. Dia menyumbang satu gol untuk Chelsea. Pato sendiri mengaku kecewa dengan kesempatan bermain yang sedikit itu. Namun dia menghormati keputusan pelatih.
“Saya sempat ada di ruangannya [Hiddink]. Saya meminta kesempatan bicara, menjelaskan situasi saya. Dia sangat jujur: ‘Pato, kamu datang di masa ketika para pemain kami cedera. Sekarang mereka pulih dan saya sangat loyal dengan para pemain saya’,” kata Pato, dikutip dari Sky Sports, Rabu (1/6/2016).
“Saya memahami keputusan pelatih. Saya tiba di waktu ketika tim tertutup, bersaing demi sebuah tempat di Liga Champions, di laga-laga menentukan. Saya sebenarnya berharap bermain lebih sering, tapi saya paham dengan keputusan pelatih,” imbuhnya.
“Saya tak menyesal pindah. Chelsea menerima saya dengan sangat baik. Saya bisa bermain, mencetak gol, saya menunjukkan diri bisa tampil di Eropa, di Inggris. Karena banyak yang mengatakan Inggris sangat sulit. Tapi ya, saya berharap tampil lebih banyak,” lanjutnya.
Pato sendiri sudah merasa tidak akan menjadi bagian dari Chelsea lagi musim depan yang akan ditangani pelatih anyar, Antonio Conte. Meski begitu dia berharap bisa bertahan di Eropa ketimbang kembali ke Brasil.
“Saya ingin bertahan di Eropa. Saya fokus ke Eropa saat ini, saya ingin bermain di sana. Tapi kalau tidak, saya akan kembali ke sini [Corinthians],” tutur Pato.
“Saya mengatakan ke agen saya bahwa pada saat ini saya tidak ingin mendengarkan siapapun di Brasil. Saya tidak bisa mengatakan ya atau tidak di titik ini, saya tidak mau membuat seseorang berharap atau marah. Mari kita lihat sampai 1 Juli dan kalau tak ada apapun di Eropa, kami akan duduk dan mendengarkan klub-klub ini,” paparnya.