Sport
Kamis, 2 Juni 2016 - 20:27 WIB

INDONESIA OPEN 2016 : Tembus Perempatfinal, Alfian/Annisa Jumpa Unggulan Pertama Tiongkok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika(Badmintonindonesia.org)

Indonesia Open 2016 diwarnai dengan ganda campuran tuan rumah, Alfian/Annisa, yang lolos ke babak perempatfinal.

Solopos.com, JAKARTA – Ganda campuran Indonesia, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, berhasil menembus babak perempatfinal Indonesia Open 2016. Di babak delapan besar itu, Alfian/Annisa akan menghadapi unggulan pertama asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Advertisement

Alfian/Annisa sendiri berhasil ke perempatfinal setelah meraih kemenangan di babak kedua Indonesia Open 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016). Di babak itu, Alfian/Annisa mengalahkan Jacco Arends/Selena Piek (Belanda), dengan skor 21-17, 21-8.

“Di game pertama, kami masih kurang fokus, masih naik turun mainnya. Kami belum menemukan permainan lawan seperti apa. Pada game kedua kami sudah dapat polanya, servis dan bola keduanya sudah enak banget, jadi sudah tidak sulit,” kata Annisa seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Kamis.

Zhang/Zhao sendiri melenggang ke perempatfinal setelah mengalahkan pasangan Indonesia, Riky Widianto/Richi Puspita Dilli. Menghadapi Zhang/Zhao di babak perempatfinal, Alfian/Annisa jelas tak diunggulkan. Pasalnya di atas kertas ranking mereka terpaut jauh. Zhang/Zhao menduduki peringkat pertama dunia, sedangkan Alfian/Annisa berada di peringkat ke-53.

Advertisement

Meski begitu, Alfian/Annisa tak gentar. Bermain di Istora Senayan menjadi nilai positif tersendiri bagi mereka. Dukungan suporter akan menjadi sangat penting bagi Alfian/Annisa di babak perempatfinal Indonesia Open 2016 nanti.

“Zhao punya permainan depan yang bagus, rapat dan tidak mudah ditembus. Kami akan bermain dengan tipe andalan kami, no lob dan menyerang. Kalau tidak tembus juga, kami akan berusaha all out dan mengeluarkan semua kemampuan,” kata Annisa, pemain kelahiran Cirebon, 21 Juni 1993.

“Kami tidak boleh takut, kami adalah tuan rumah yang didukung supporter. Tidak ada yang tidak mungkin,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif