Jogja
Rabu, 1 Juni 2016 - 10:57 WIB

PEREDARAN NARKOBA JOGJA : BNNP Gelar Workshop Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino Pengunjung car free day (CFD) berfoto dengan frame bertuliskan #StopNarkoba #NoNarkoba di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (24/1). Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan dari warga Kota Solo untuk polisi dan instansi terkait dalam memberantas peredaraan narkoba di Indonesia.

Peredaran Narkoba Jogja terus diantisipasi salah satunya dengan kegiatan workshop untuk instansi pemerintahan

Harianjogja.com, JOGJA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY memulai rangkaian workshop Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Advertisement

Sebanyak 54 perwakilan dari Instansi Pemerintahan di DIY ditunjuk untuk mengikuti workshop yang digelar Selasa (31/5/2016) ini.

Workshop P4GN ini diadakan di aula Unit IX Kompleks Kepatihan. Dalam rangkaian workshop ini peserta menerima materi seputar jenis-jenis Narkoba, efek serta modus-modus peredarannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY Bambang Wiryanto yang menjadi pemateri dalam workshop itu secara gamblang membeberkan kondisi darurat narkoba di DIY.

Advertisement

“2015 lalu masih ada 60.182 pengguna narkoba di DIY, prevelensi penyalahgunaan narkoba di DIY ada di urutan delapan terbesar di Indonesia,” kata dia.

Bambang pun melanjutkan materinya dengan menunjukkan jenis-jenis narkoba yang banyak beredar di DIY. Dalam kesempatan itu dia juga membeberkan efek samping penggunaan narkoba sekaligus meminta para peserta mewaspadai modus-modus penyebaran narkoba di lingkungan kerja dan tempat tinggal mereka.

Praktisi psikologi Shinta melanjutkan workshop itu dengan memberikan motivasi kepada para peserta untuk turut aktif melakukan pengawasan dan membantu upaya BNNP DIY dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah kerjanya.

Advertisement

“Kita tidak bisa terus menghujat. Orang yang hanya menghujat negaranya tetapi tetap tinggal disana seperti meludahi sumur sendiri, lebih baik kitabertindak, kalau bukan kita siapa lagi?” ujarnya di hadapan para peserta.

Terpisah, Kepala BNNP DIY Soetarmono mengatakan ada alasan khusus instansi-instansi pemerintahan dipilih sebagai rekan untuk workshop kader P4GN. Menurutnya kalangan pekerja memiliki resiko penyalahgunaan narkoba yang tinggi. Hal itu tak hanya terjadi di lingkungan pemerintahan, namun juga perusahaan swasta.

Besarnya resiko penyalahgunaan dari kalangan pekerja itu menurutnya bisa ditekan bila ada kader P4GN yang juga berasal dari pekerja. Nanti kader-kader itu akan bertugas melakukan pengawasan dan memberikan edukasikepada lingkungan tempat kerjanya mengenai bahaya narkoba dan resiko penyalahgunaannya.

“Mereka ini akan menjadi kader yang akan menyebarkan pengetahuan tentang bahaya narkoba ke lingkungan sekitarnya. Dengan begitu BNNP tak bergerak sendiri karena akan ada peran serta aktif dari masyarakat,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif