Soloraya
Rabu, 1 Juni 2016 - 11:16 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Pemkot Akan Relokasi Pedagang Pasar Rejosari ke Pasar Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di pasar darurat Pasar Ir. Soekarno, Kasemi, 65, menata barang dagangannya, Rabu (4/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Pasar tradisional Solo, ratusan pedagang Pasar Rejosari akan dipindah di bekas makam sekitar pasar.

Solopos.com, SOLO–Sekitar 400-an pedagang Pasar Rejosari segera dipindahkan ke pasar darurat dalam waktu dekat. Pemkot telah menunjuk lahan eks makam di sekitar pasar, sebagai lokasi berjualan sementara bagi pedagang.

Advertisement

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo Subagiyo mengatakan revitalisasi Pasar Rejosari segera dikerjakan. Sehingga pedagang akan dipindahkan ke pasar darurat bekas bong (makam) di sebelah timur pasar. Hal ini dilakukan guna memudahkan pelaksanaan revitalisasi.

“Kami akan membangun pasar darurat di lokasi bekas bong,” terangnya ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (31/5/2016).

Subagiyo mengatakan telah menyosialisasikan rencana revitalisasi pasar dan pemindahan pedagang. Subagiyo mengklaim tidak ada penolakan dari pedagang terhadap rencana relokasi tersebut. Mengingat wacana revitalisasi Pasar Rejosari sudah mencuat sejak tahun lalu.

Advertisement

“Jadi pedagang sedikit banyak sudah tahu dulu. Sehingga tidak ada masalah,” katanya.

Saat ini Pemkot tengah menyiapkan lelang pengerjaan tahap pertama, yang difokuskan terhadap pembangunan pondasi, lantai dasar, serta pemasangan tiang pancang bangunan. Pelaksanaan proyek tahap pertama menghabiskan dana Rp5,4 miliar dari pos APBD Kota Solo. Sesuai konsep perencanaan, Pasar Rejosari bakal dibangun ulang setinggi dua lantai. Total kebutuhan anggaran mencapai Rp 19,5 miliar, di mana Rp 5,4 miliar dianggarkan dari APBD Kota. Sedangkan sisanya akan menggunakan dana dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah di tahun depan.

“Pelaksanaan revitalisasi Pasar Rejosari memang sedikit tertunda, karena ada penyesuaian desain. Dari hasil koordinasi dengan Pemprov, kami diminta menyusun Detail Engineering Design (DED) sesuai sumber dana. Artinya dana revitalisasi yang bersumber dari APBD Provinsi harus dibuatkan DED tersendiri.”

Advertisement

Lantaran diperlukannya dua desain tersebut, menurut Subagiyo, memicu penundaan proses lelang. Sebab Pemkot harus menyusun ulang DED yang telah dibuat, serta melakukan sinkronisasi dengan Pemprov terhadap desain tersebut. “Tapi sekarang DED sudah siap dan lelang segera dibuka,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan  akan berupaya mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi pasar tradisional. Pemkot berkomitmen untuk menata pasar tradisional. Dengan harapannya keberadaan pasar tradisional tak kalah dengan pasar modern.

“Selama ini Pemkot sudah fokus dalam penataan pasar. Pasar-pasar juga sudah direvitalisasi, sehingga tahun depan juga kami akan tetap menganggarkan untuk revitalisasi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif