Soloraya
Rabu, 1 Juni 2016 - 14:30 WIB

LAYANAN KESEHATAN SOLO : RSJD Solo Gencarkan Pelayanan Nonpsikiatri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur RSJD Dr. Arif Zainudin, Basuki Sutarjo, (dua dari kanan) mengunjungi klinik di RSJD untuk melayani pasien penyakit dalam, syaraf, dan kulit kelamin, Rabu (1/6/2016). Saat itu, RSJD membuka dua klinik nonjiwa untuk pasien umum. (Ayu Abriyani/JIBI/Solopos)

Layanan kesehatan Solo, RSJD dr. Arif Zainudin Solo membuka pelayanan nonpsikiatri.

Solopos.com, SOLO–Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin terus mengembangkan pelayanan nonpsikiatri atau nonjiwa untuk menghilangkan stigma negatif di masyarakat. Saat ini, RSJD tersebut membuka dua klinik umum. Tahun depan, pengelola rumah sakit itu akan membangun ruang rawat inap lima lantai.

Advertisement

“Hari ini kami membuka dua klinik umum. Klinik untuk kesehatan anak adalah Klinik Paramayoga. Sedangkan klinik untuk layanan syaraf, penyakit dalam, dan kulit kelamin adalah Klinik Candra Kirana. Upaya ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan nonjiwa,” kata Direktur RSJD Dr. Arif Zainudin, Basuki Sutarjo, saat memberikan sambutan, Rabu (1/6/2016).

Selain untuk pelayanan umum, klinik tersebut juga sebagai penunjang pelayanan kesehatan bagi pasien jiwa di RSJD. Sebab, RSJD kewalahan jika harus merujuk pasien jiwa untuk berobat ke rumah sakit lain saat ada keluhan fisik.

Tahun depan, lanjut dia, juga ada pembangunan fasilitas rawat inap nonjiwa diatas tanah seluas 1.600 meter persegi di kompleks rumah sakit itu. “Dananya sekitar Rp90 miliar yang terdiri atas pembangunan Rp60 miliar dan pengadaan alat-alat kesehatan Rp30 miliar. Kami berharap layanan itu bisa beroperasi pada 2018,” ujarnya.

Advertisement

Ia menjelaskan gedung tersebut terdiri atas lima lantai dengan total kapasitas 100 tempat tidur. Lantai bawah tanah untuk parkir kendaraan, lantai 1 untuk poliklinik, lantai 2 untuk ruang VIP, dan lantai 3 untuk rawat inap anak. Sementara, lantai 4 untuk perawatan penyakit dalam dan lantai 5 untuk perawatan penyakit syaraf.

“Kami ingin pembangunan fasilitas nonjiwa ini bisa mengikis stigma negatif masyarakat tentang RSJD yang menakutkan karena menjadi tempat perawatan orang dengan gangguan mental. Saat ini masih banyak orang yang malu jika berobat ke RSJD karena dianggap aib. Padahal, mereka memiliki hak yang sama seperti orang normal,” imbuh Basuki.

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSJD Dr. Arif Zainudin, Agustini Christiawati, menambahkan pembukaan klinik tersebut untuk memberdayakan tenaga kesehatan yang ada di RSJD. Selain itu juga memperluas pelayanan kepada masyarakat.

Advertisement

“Masing-masing klinik ada dua dokter. Dan klinik itu kami buat senyaman mungkin. Pasien bisa langsung ke klinik tanpa harus melalui pintu masuk utama ke RSJD. Selain itu, di klinik anak juga kami lengkapi dengan tempat bermain agar anak nyaman,” tuturnya kepada Solopos.com.

Ia berharap RSJD semakin berkembang dan stigma negatif masyarakat tentang rumah sakit itu turun. “Saat ini kami sudah menerima pasien umum termasuk layanan rawat inap. Tapi, kami baru menerima pasien penyakit dalam dan stroke. Untuk rawat inap, kami menyediakan ruangan sementara yang berisi 18 bed sambil menunggu pembangunan gedungnya,” imbuh Agustini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif