Konsumsi listrik di DIY belum sepenuhnya dinikmati warga
Harianjogja.com, JOGJA–Jumlah keluarga (KK) yang menjadi pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area Jogja dibandingkan dengan jumlah KK di DIY (rasio elektrifikasi) sekitar 85%.
Humas PT PLN (Persero) Area Jogja Paulus Kardiman mengungkapkan, sisanya sebesar 15% kebanyakan terdapat di Gunungkidul dan Kulonprogo. Namun, sebesar 15% itu tidak berarti belum teraliri listrik.
“Bisa saja mereka melakukan penyaluran dari rumah yang sudah menjadi pelanggan PLN,” ujar dia ketika ditemui di Pondok Bebakaran, Giwangan, Jogja, Selasa (31/5/2016).
Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) Area Jogja Bambang Eko Haryono mengungkapkan, dari jumlah pelanggan listrik tersebut, beban puncak pada siang hari sebesar 47% atau sebesar 353,8 MW dari potensi sebesar 750 MW. ” Untuk beban puncak pada malam hari sebesar 59 persen atau 439,46 MW,” kata dia.
Ia mengatakan, kawasan dengan beban puncak tertinggi ada di Wonosari karena merupakan jalur wisata. Pada siang hari, beban puncak di Wonosari mencapai 29% dan pada malam hari sebesar 50%.
Beban puncak pada malam hari diperkirakan akan naik hingga 70% saat Lebaran karena merupakan pusat wisata dan tujuan mudik.
“Kalau di kawasan kota, diperkirakan akan turun karena pada liburan,” ujar dia.