News
Rabu, 1 Juni 2016 - 13:00 WIB

BPS: Inflasi Mei 0,24 Persen, Makanan Penyumbang Terbesar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi laju inflasi (JIBI/Solopos/Dok.)

BPS merilis kelompok makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi Mei 2016.

Solopos.com, JAKARTA–Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kenaikan harga di kelompok makanan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Mei 2016 sebesar 0,24 persen.

Advertisement

“Kelompok makanan jadi menyumbang inflasi, salah satunya dari harga gula pasir,” ujar Suryamin di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu (1/6/2016).

Dengan inflasi Mei mencapai 0,24 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-Mei 2016 tercatat 0,4 persen dan laju inflasi secara tahunan (year on year) 3,33 persen. Sedangkan, inflasi komponen inti pada Mei 2016 tercatat mencapai 0,23 persen, dan inflasi inti secara tahunan (year on year) 3,41 persen.

Menurut Suryamin, inflasi Mei secara tahunan (year on year) sebesar 3,33 persen merupakan yang terendah sejak periode Desember 2009 dan inflasi inti (yoy) 3,41 persen juga merupakan yang terendah sejak tujuh tahun yang lalu.

Advertisement

“Inflasi inti rendah dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum seperti inflasi nasional, nilai tukar dan permintaan serta penawaran secara umum. Biasanya ini pada kisaran lima persen, jadi ini tanda ekonomi tidak mengkhawatirkan,” ujarnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, komponen yang menyumbang inflasi pada Mei adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen, diikuti kelompok sandang 0,44 persen dan kelompok bahan makanan 0,3 persen.

“Meskipun kelompok bahan makanan menyumbang inflasi, namun ada komoditas yang mengalami deflasi pada Mei yaitu cabai merah, beras, ikan segar, tomat buah, tomat sayur dan cabai rawit,” tutur Suryamin.

Advertisement

Selain itu, kelompok kesehatan menyumbang inflasi 0,27 persen diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen.

“Beberapa komponen transpor justru mengalami deflasi pada Mei seperti tarif angkutan dalam kota, tarif angkutan antarkota dan BBM jenis pertamax,” tambah Suryamin.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 67 kota menyumbang inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,67 persen dan inflasi terendah di Singaraja dan Palangkaraya masing-masing 0,02 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi di Sorong 0,92 persen.

Advertisement
Kata Kunci : BPS Inflasi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif