News
Selasa, 31 Mei 2016 - 03:00 WIB

TEROR ISIS : Irak Gempur ISIS, Baghdad Dibom

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Militan ISIS (Istimewa/qdnd.vn)

Teror ISIS terus diberantas oleh pasukan Irak.

Solopos.com, BAGHDAD – Operasi besar-besaran menggempur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kota Falluja, Irak diiringi dengan pemboman di Baghdad, Senin (30/5/2016). Lebih dari 21 orang tewas dan sekitar 50 lainnya terluka dalam serangkaian serangan pembom bunuh diri di wilayah ibu kota Irak itu.

Advertisement

Menurut sumber medis dan kepolisian sebanyak 12 orang terbunuh ketika sebuah bom mobil meledak di Distrik Shaab. Serangan bom mobil juga ditambatkan di Distrik Tarmiya dan merenggut tujuh nyawa. Ledakan lain terjadi di Kota Sadr, di mana dua orang tewas dan tujuh terluka ketika seorang pembom bunuh diri yang menggunakan sepeda motor beraksi.

Sementara pada hari yang sama pasukan Irak memulai sebuah operasi besar-besar di Falluja yang dikuasai ISIS sejak Januari 2014. Komandan yang bertanggung jawab atas operasi itu, Letnan Jenderal Abdelwahab al-Saadi, mengungkapkan pasukan memasuki kota di Provinsi Anvar itu dari tiga arah. Aksi dimulai sekitar pukul 04:00 waktu setempat.

“Pasukan Irak memasuki Falluja di bawah perlindungan udara dari  pesawat koalisi internasional, Angkatan Udara Irak dan didukung dengan artileti serta tank,” katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Advertisement

Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengumumkan gencaran serangan di kota pertama di negara itu yang jatuh ke tangan ISIS tersebut pada 22 Mei lalu setelah serentetan pemboman menewaskan lebih dari 150 di Baghdad dalam sepekan. Pasukan Irak pun keesokan harinya memulai operasi penguasaan kembali Falluja, pertama dengan penguatan enam bulan pengepungan di sekitar kota itu dan kemarin serangan secara langsung dimulai.

Pada satu sisi lebih dari 50.000 warga sipil terjebak di kota itu. Mereka berada dalam kungkungan ISIS dengan minimnya makanan, air, dan perawatan medis. Gubernur Provinsi Anbar Sohaib al Rawi, beberapa waktu lalu mengatakan laporan yang menyebut 10 warga tewas akibat kelaparan dan perawatan medis yang tidak memadai adalah akurat. Menurutnya ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai seperti taktik yang dulu mereka gunakan di Kota Ramadi. Militan memasang ranjau di area pintu masuk kota dan mencegah warga meninggalkan Falluja.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif