News
Selasa, 31 Mei 2016 - 13:11 WIB

TAS TERMAHAL DUNIA : Ini Alasan Tas Hermes Ini Bisa Laku Rp4 Miliar!

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hermes Himalayan Nilo Crocodile Birkin yang dilelang di Hong Kong. (JIBI/Reuters)

Balai lelang Christie berhasil menjual Hermes Himalayan Nilo Crocodile Birkin dengan harga Rp4 miliar.

Solopos.com, HONG KONG – Tas Hermes super langka berhasil terjual hingga Rp4 miliar. Hermes Himalayan Nilo Crocodile Birkin disebut-sebut sebagai yang termahal di dunia.

Advertisement

Balai lelang Christie di Hong Kong baru saja menjual tas Hermes dengan harga fantastis. Dilansir Dailymail, Selasa (31/5/2016), Tas yang terinspirasi dari aktris Jane Birkin itu sangat istimewa karena terbuat dari kulit buaya yang sangat pucat. Untuk mendapatkan kulit buaya albino itu tidaklah mudah. Hermes memiliki peternakan buaya sendiri demi mendapatkan buaya yang berkulit albino.

Keistimewaan tas Hermes Birkin favorit Kim Kardashian dan Victoria Beckham itu bukan hanya dari bahan bakunya saja. Tas tersebut berharga miliaran rupiah itu juga dihiasi 245 berlian.

Menurut balai lelang Christie di Hong Kong, tas Hermes Birkin itu terjual kepada seorang kolektor Hermes di Asia. Pembeli dari tas tersebut menolak mempublikasikan identitasnya.

Advertisement

Christie juga mengungkapkan lelang tas Hermes super langka ini sebagai sebuah sejarah di dunia fashion. Tas tersebut diprediksi mencetak rekor sebagai tas tangan termahal di dunia.

Sebelumnya tas Hermes termahal yang pernah dilelang adalah Birkin Shiny Fuchsia Porosus Crocodile. Balai lelang Christie di Hong Kong juga yang menjual tas tersebut seharga Rp3 miliar pada Januari 2015.

Tas Hermes jenis Birkin tergolong istimewa karena berdasarkan riset terbaru, tas tersebut bukan hanya sekadar barang fashion. Tas Hermes tipe Birkin dan Kelly berdasarkan riset terbaru, bisa menjadi benda investasi.

Advertisement

Berdasarkan penelitian BagHunter, nilai dari tas Hermes Birkin, selama 35 tahun investasi, tidak pernah mengalami penurunan. Sementara nilai dari emas dan saham cenderung tidak stabil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif