News
Selasa, 31 Mei 2016 - 14:00 WIB

SBMPTN 2016 : 2 Peserta di Panlok 44 Solo Peroleh Nomor Sama

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seleksi madiri calon mahasiswa Undip di SMK Negeri 29 Jakarta, Minggu (26/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

SBMPTN 2016, ada kejadian dua peserta yang miliki nomor yang sama.

Solopos.com, SOLO–Dalam penyelenggaraan ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 di wilayah Panitia Lokal (Panlok) 44 Solo (Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa (31/5/2016), terjadi kasus ada dua peserta yang mendapatkan satu nomor yang sama. Hal itu diketahui saat salah satu tim Panlok 44 Solo memantau pelakanaan SBMPTN di SMP Negeri (SMPN) 7 Solo. Dua peserta tersebut memiliki nomor peserta 216 44 000 78, yaitu Galih Ayu Pangesthi dan Um Ikhsanti Anjarsari.

Advertisement

Setelah semua peserta mulai memasuki ruangan, Galih Ayu Pangesthi dan Um Ikhsanti Anjarsari mendapati nomornya sama. Kemudian keduanya langsung mendatangi ruang panitia terkait dengan kesamaan nomor tersebut. Keduanya pun terlihat panik dan bingung lantaran nomornya sama.

Kemudian Sekretaris Eksekutif Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Sunardi, yang juga ada di lokasi langsung bertindak dan menangani permasalahan yang ada.

“Iya ada dua nama namun nomornya sama. Dua peserta ujian tersebut yang satu merupakan peserta yang mendaftar Program Bidikmisi dan satunya yang biasa (bukan Program Bidikmisi). Nanti akan diurus dan ujian tetap bisa berjalan,” kata Sunardi saat ditemui di SMPN 7 Solo, Selasa.

Advertisement

Sementara itu, Rektor UNS, Ravik Karsidi yang juga berada di SMPN 7 Solo menambahkan adanya persamaan nomor tersebut tidak membuat peserta SBMPTN batal mengikuti tes. “Dua peserta tersebut tetap bisa mengikuti tes. Dari panitia akan mengurus,” ujar Ravik.

Selain ada permasalahan nomor peserta yang sama, ada juga yang salah lokasi tes SBMPTN yang seharusnya di SMAN 6 Solo namun malah datang ke SMPN 7 Solo.

“Tadi ada yang salah lokasi juga yaitu sebenarnya di SMAN 6 Solo namun datangnya ke SMPN 7 Solo. Namun sudah kami bantu untuk diantar ke SMAN 6 Solo. Kalau yang namanya panik, bingung itu biasa. Namun semua sudah bisa diatasi,” kata Ravik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif