Soloraya
Selasa, 31 Mei 2016 - 05:00 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Program Sergap Tak Penuhi Target Penyerapan Beras

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo memanen gabah miliknya menjelang Ramadan. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pertanian Sukoharjo dengan program Sergap tampaknya tak berhasil menyerap beras sesuai target.

Solopos.com, SUKOHARJO-Program serap gabah petani (sergap) dipastikan tidak memenuhi target. Hingga akhir Mei hari ini, target sergap diprediksi terpenuhi sekitar 82% atau sejumlah 12.990 ton gabah atau 6.495 ton beras. Target sergap sejumlah 15.842 ton gabah atau 7.921 ton beras berakhir Mei tahun ini.

Advertisement

Namun, stok beras di gudang bulog Telukan, Kabupaten Sukoharjo masih bertahan hingga enam bulan ke depan.
Penegasan itu disampaikan Kepala Gudang Bulog Telukan, Grogol, Sukoharjo Wisnu Sancoyo, Senin (30/5/2016).

Wisnu menjelaskan, kendala target tak terpenuhi di antaranya, jumlah gabah panen mulai menipis dan gudang sudah penuh. Wisnu menegaskan, target 7.921 ton akan terpenuhi di tahun ini. “Sampai hari ini (Senin) gabah yang terserap di program sergap sejumlah 12.600 ton atau sebanyak 6.300 ton beras. Sementara kapasitas gudang sejumlah 4.500 ton beras,” tandasnya.

Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, realisasi target sergap bisa dilakukan tetapi berdampak kualitas beras. “Bulog ingin kualitas beras tetap terjaga sehingga target sergap tetap akan terpenuhi seiring dengan tersedianya ruang penyimpanan. Serapan sejumlah 6.300 ton program sergap berbarengan dengan penyaluran beras untuk warga miskin (raskin). Jadi beras program sergap masuk, kuota raskin bisa disalurkan,” jelasnya.

Advertisement

Wisnu menyatakan, program sergap tak meninggalkan mitra bulog yang tersebar di Soloraya. “Termasuk mitra bulog di bidang penggilingan gabah. Gabah-gabah program sergap sebagian langsung dikirim ke mitra dan sebagian lain diolah di Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB) Bulog agar barang yang tersimpan di gudang berupa beras.”

Apakah bulog juga membeli beras premium? Wisnu menjelaskan, pihaknya sebatas melakukan penyerapan gabah bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO). Artinya, serapan beras di bulog diprioritaskan bagi masyarakat bersubsidi. Pada bagian lain, Wisnu menjelaskan, penyaluran raskin dimajukan seiring datangnya Ramadan. Namun, tegasnya, program raskin ke-13 belum mendapatkan informasi.

“Penyaluran raskin bulan ini (Mei) dimajukan. Kuota Juni akan disalurkan pada akhir Mei dan kuota Juli disalurkan pertengahan Juni mendatang. Kuota Agustus kemungkinan juga dimajukan untuk mengantisipasi program susulan seperti program raskin ke-13 atau yang lain,” ujarnya.

Advertisement

Wisnu menyatakan, kuota raskin sebanyak 767.520 kilogram untuk 51.168 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM).

Sebelumnya, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro meminta bintara pembina desa (Babinsa) di setiap wilayah meningkatkan pengawasan. Dandim juga minta anggotanya tak reaktif mendengar informasi yang belum valid. “Kalau ada informasi (oknum bulog melarikan gabah) seperti itu jangan reaktif. Dicek dulu kebenarannya,” ujar Dandim.

Diakuinya, selama ini Bulog memiliki mitra kerja sehingga hasil pembelian gabah tak langsung disetor ke gudang Bulog tetapi ke gudang atau tempat penggilingan padi milik mitra. Lebih lanjut Dandim meminta anggota Satgas Sergap mendorong Bulog untuk datang ke titik-titik panen guna membeli gabah milik petani. Pada bagian lain, Dandim meminta petani lebih jeli dan waspada terhadap calon pembeli gabah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif