SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)
Besaran KUR yang dapat dinikmati nelayan tergantung kebutuhan permodalan.
Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, menggandeng salah satu lembaga perbankan milik pemerintah untuk menyalurkan kredit usaha rakyat kepada nelayan di daerah itu.
“Belum lama ini saya ke Jakarta mendapat kabar dari orang BRI [Bank Rakyat Indonesia] pusat, kalau sekarang ini KUR (kredit usaha rakyat) sudah bisa dinikmati para nelayan sehingga akan kami coba,” kata Kepala DKP Bantul Edy Machmud seperti dikutip Antara, Selasa (31/5/2016).
Menurut dia, kepastian KUR juga bisa disalurkan kepada nelayan tersebut diperkuat dengan adanya konsolidasi dan kesepakatan dari Menteri Kelautan dan Perikanan dengan pimpinan lembaga bank negara, sehingga tinggal bagaimana pelaksanaan di daerah.
Menurut dia, KUR bagi nelayan melalui lembaga bank ini merupakan hal baru dalam memperkuat modal guna mendukung usaha masyarakat yang mengandalkan hasil tangkapan ikan laut tersebut, sebab sebelumnya diakui di wilayah Bantul, KUR belum menyentuh nelayan.
“Selama ini nelayan pinjam uangnya ke mana tergantung masing-masing, namun untuk KUR ini yang tadinya baru ke pokdakan (kelompok pembudidaya perikanan) dan belum ke nelayan, sekarang ini dilebarkan dan diperluas sasarannya ke nelayan,” katanya.
Ia mengatakan, untuk besaran KUR yang dapat dinikmati nelayan tergantung kebutuhan permodalan, namun kredit ini bisa diberikan tanpa agunan dengan besaran kredit pada batasan tertentu, sementara besaran di atasnya harus menyertakan agunan.
“Bisa tanpa agunan dengan pinjaman maksimal Rp20 juta asalkan usahanya jelas yang terlebih dulu disurvei ke lapangan,” katanya.
Edy mengatakan, terkait dengan program KUR dari bank untuk nelayan ini pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada nelayan, terutama mereka yang sudah terdaftar di dinas yang dibuktikan denganb kepemilikan kartu nelayan.