SOLOPOS.COM - Suporter Arema Cronous Indonesia, Aremania, saat menyalakan kembang api [flare] pada laga lanjutan Liga Super Indonesia [ISL] 2013 melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Antara/ Ari Bowo Sucipto)
ISC A 2016 telah mempertemukan Arema Cronus melawan Gresik United, Jumat (27/5/2016) malam. Panpel Arema mengaku mengalami kerugian karena sepinya penonton yang menonton jalannya laga.
Harianjogja.com, MALANG — Pertandingan Arema melawan Persegres Gresik Jumat (27/5/2016) membuat panpel merugi. Pasalnya, jumlah penonton yang datang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, di luar ekspektasi.
Sebenarnya, laga melawan Persegres memang diperkirakan tidak ramai. Hal ini terjadi karena pertandingan dilakukan pada jam 21.00 di hari Jumat. Namun, karena kondisi hujan deras yang mengguyur Malang Raya dan sekitarnya.
Tribun terlihat kosong di belakang gawang, sementara Aremania banyak berkumpul dibawah papan skor. Tercatat tiket yang terjual adalah 5.887 lembar. Sehingga asumsi dari pendapatkan kotor dari panpel sebesar Rp200-an juta, atau merugi ratusan juta untuk biaya penyelenggaraan pertandingan.
Ketua Panpel Arema, Abdul Haris menyatakan, jika penonton yang sedikit ini tidak bisa dihindari karena merupakan lika-liku penyelenggaraan pertandingan. Dan pernah terjadi di musim-musim musim sebelumnya. Laga melawan PSAP Sigli di tahun 2012 masih menjadi yang terendah dengan angka 3.000-an penonton.
“Kondisi hujan dan penyelenggaraan pertandingan yang larut malam menjadi sebab yang tidak bisa kami tolak. Namun, kita tetap respek dan memberikan ucapan terima kasih kepada Aremania yang sudah hadir memberikan dukungan. Selain itu, laga juga bersih dari pelanggaran seperti flare dan sejenisnya,” tegas Abdul Haris, dikutip dari laman Wearemania, Selasa (31/5/2016).
Keadaan ini membuat Arema kini menunggu dari jatah hak siar yang kabarnya disesuaikan dengan rating televisi yang nilainya ditaksir bisa menutupi pertandingan melawan Persegres.