Soloraya
Senin, 30 Mei 2016 - 22:01 WIB

PENEMUAN MAYAT KARANGANYAR : Lelaki Tanpa Identitas Ngambang di Bengawan Solo, Ini Ciri-Cirinya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Penemuan mayat Klaten berjenis kelamin lelaki menggegerkan warga.

Solopos.com, KARANGANYAR — Mayat lelaki tanpa identitas ditemukan mengambang di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Kumbu, RT 003/RW 001, Desa Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Senin (30/5/2016) pukul 08.30 WIB.

Advertisement

Mayat lelaki berusia 30-40 tahun itu diduga meninggal dua-tiga hari sebelum ditemukan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah pemancing di tepi aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Daleman, Desa Ngringo, Jaten, melihat mayat lelaki tanpa identitas itu mengambang. Mereka melihat pada Minggu (29/5/2016) pukul 18.30 WIB. Mayat terbawa arus aliran sungai.

Menurut salah satu saksi, warga Dukuh Daleman, Desa Ngringo, Jaten, Giyanto, 35, mayat menggunakan celana pendek dan kaus warna hitam. Mereka melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar.

Sejumlah anggota BPBD mencari mayat dengan menyusuri aliran Sungai Bengawan Solo. Sukarelawan BPBD masih mencari hingga Senin (30/5) pagi.

Advertisement

Mereka mencari di pos Dukuh Ngelo, Desa Kemiri, Kebakkramat, sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka melihat mayat mengambang. Mereka menyisir hingga pos Dukuh Kembu, Desa Waru, Kebakkramat.

Mereka mengevakuasi mayat sekitar pukul 08.30 WIB. Mayat berada di tengah-tengah Sungai Bengawan Solo. “Pemeriksaan oleh dokter Puskesmas Kebakkramat I. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada bagian luar tubuh. Diperkirakan telah meninggal sekitar 2-3 hari yang lalu,” kata Kapolsek Kebakkramat, AKP Lukman Novian, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Ciri-ciri korban lelaki usia 30-40 tahun, tinggi badan 165 sentimeter, rambut pendek hitam dan lurus, mengenakan jaket parasut warna hitam, celana batik pendek warna cokelat. Kondisi mayat membengkak, mata melotot, dan lidah menjulur.

Advertisement

“Jenazah dibawa ke RSUD Moewardi untuk autopsi. Kami masih menyelidiki temuan tersebut.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif