Jogja
Senin, 30 Mei 2016 - 02:20 WIB

PEMBANGUNAN GUNUNGKIDUL : Lelang Proyek Pilih Harga Terendah Malah Timbulkan Masalah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pembangunan Gunungkidul berupa pembangunan fisik melalui proses lelang akan diperbaiki sistemnya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul meminta mekanisme lelang di Pemerintah Kabupaten bisa lebih diperbaiki. Selama ini pemenang lelang, didominasi oleh penawar dengan taksiran harga terendah.

Advertisement

Disinyalir kuat karena kebijakan itu maka menimbulkan sejumlah masalah saat pengerjaan proyek berlangsung, mulai dari ada keterlambatan atau ada catatan pengerjaan saat dilakukan pemantauan.

Salah satu seruan diutarakan oleh Sekretaris Komisi C DPRD Gunungkidul Ery Agustin Sudiyati. Menurut dia, ada dua catatan terkait dengan proses lelang di Unit Layanan Pengadaan milik pemkab.

Catatan pertama menyangkut dengan pemenang lelang. Dari pengamatannya, pemenang didominasi oleh penawar dengan harga terendah. Padahal menurut dia, di beberapa daerah lain yang dikunjungi dewan seperti di Maros dan Kota Surabaya, penawar terendah bukan jaminan.

Advertisement

Sebab banyak lelang yang dimenangkan bukan oleh penawar terendah, tapi lebih melihat terhadap kualitas dalam pengerjaan dan harga yang ditawarkan masih dalam batas kewajaran.

“Faktanya memang seperti itu.  Oleh karenanya, kami berharap agar prosesnya bisa diperbaiki. Saya yakin ini juga bisa dilakukan di sini [Pemkab Gunungkidu] sehingga kualitas pengerjaannya bisa lebih baik lagi,” kata Ery, di akhir pekan lalu.

Adapun masalah kedua berkaitan dengan ketepatan waktu, baik itu dalam proses lelang atau pun dalam pengajuan oleh SKPD. Masalah itu masih menjadi momok dan terus berulang, padahal ketepatan ini sangat dibutuhkan karena akan berimbas terhadap kualitas pengerjaan.

Advertisement

Dia menilai, semakin cepat proses memasukan data lelang hingga diketemukan pemenangnya maka peluang untuk mendapatkan hasil maksimal sangat terbuka. Namun jika prosesnya terlambat maka hasilnya juga akan berbanding lurus.

“Masalahnya ini masih sering terjadi. Padahal saat mepet akan banyak ruginya, mulai ancaman pengerjaan molor hingga kualitasnya tidak maksimal,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi PKS Ari Siswanto. Menurut dia, beberapa persoalan itu harus diperbaiki, sehingga hasilnya akan lebih maksimal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif