SOLOPOS.COM - Kondisi usai kecelakaan di Tugu Jogja, Minggu (29/5/2016) pagi. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)
Kecelakaan Tugu Jogja, Minggu 29 Mei 2016 menjadi perhatian netizen.
Solopos.com, JOGJA – Pengguna internet (netizen) riuh memberikan komentar dan memposting berita kecelakaan Tugu Jogja antara Toyata Avanza vs Honda Beat. Dalam kecelakaan Minggu (29/5/2016) itu menewaskan sepasang suami istri dan dua orang pedagang koran luka-luka. Spekulasi netizen mengalir, kecelakaan itu terkait pesugihan.
Spekulasi itu mengemuka terkait dengan munculnya fakta-fakta unik seputar Adhis Prihantara, sopir Toyota Avanza. Solopos.com, merangkum fakta-fakta unik laka Adhis yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber:
Adhis Prihantara, pria berusia 28 tahun ini pernah menjadi Kakang-Mbekayu Purbalingga pada tahun 2010. Dia merupakan perwakilan dari Purbasari Pancuran Mas berpasangan dengan Dian Fitri Anggraeni. Kakang-Mbekayu merupakan duta wisata di wilayah tersebut.
Waktu Mirip
Jika melihat waktu peristiwa terjadinya kecelakaan terjadi kemiripan. Pada 2013, kecelakaan terjadi pada bulan Mei tanggal 13 jatuh pada hari Senin, sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara pada kecelakaan 2016, kecelakaan maut juga terjadi pada bulan Mei, hari Minggu selisih sehari dengan Senin, namun jatuh pada tanggal 29. Jam kejadian juga hampir mirip yakni pada pukul 05.45 WIB.
Baik kecelakaan pada 2013 dan 2016 memakan dua orang korban tewas yang masih satu keluarga. Pada kecelakaan 2013 korban tewas yakni ayah dan anak Shobirin, 64 dan Budi Proyono, 25. Sementara pada kecelakaan di Tugu Jogja, dua korban tewas merupakan sepasang suami istri, yakni Joko Setiyono, 47 dan isterinya Tutik Sri Pujiati, 45, warga Jogoyudan, Gowongan, Jetis, DIY.
Nabrak Sepeda Motor
Baik kecelakaan 2013 maupun kecelakaan 2016 sama-sama menabrak sepeda motor. Pada 2013, mobil Daihatsu yang dikendarai Adhis menabrak Suzuki Smash. Sementara pada kecelakaan 2016 mobil Toyota Avanza menabrak Honda Beat AB 6470 DH.
Nama Jalan Sama
Nama jalan lokasi terjadinya kecelakaan 2013 dan 2016 sama yakni di Jl Jenderal Sudirman Purwokerto dan pada 2016 di Jl Jenderal Sudirman Jogja tepatnya di Tugu Jogja.
Entah kebetulan atau tidak, fakta-fakta kemiripan dua laka Adhis inilah yang menjadi perhatian netizen. “Di dunia tidak ada yang kebetulan, bisa jadi itu ritual pesugihan,” komentar Yahya Merkids sebagaimana dikutip Solopos.com dari grup Info Cegatan Jogja di Facebook, Senin (30/5/2016).
“Ada kejanggalan 3th yang lalu, terjadi kecelakaan yg sama, nama tempat, hari, bulan, jam & sopirnya juga sama. Apakah kecelakaan ini murni kecelakaan akibat ngantuk. Apakah hanya cari tumbal saja?” tulis Kanjeng Noer di kolom komentar.
Sementara sejumlah netizen lainnya ada yang mengimbau supaya tidak menuduh Adhis dengan hal yang tidak masuk akal.
“Klo orang kaget saya kira gerakannya tidak terkontrol, g usah nuduh yang macam-macam,” tulis Kuntoro Nda Sundaru.
“Leres banget niku mas Kuntoro, cukup dia dan tuhan saja yg tahu bagaimana sebenarnya,” sahut Oqtha Viaeni.