Entertainment
Senin, 30 Mei 2016 - 14:25 WIB

FESTIVAL DALANG MUDA : Yang Muda Yang Kreatif, Ruh Baru Seni Pedalangan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Festival Dalang Muda 2016 digelar di Pendapa Ageng Taman Budaya Jawa Tengah atau yang lebih dikenal TBS.

Solopos.com, SOLO – Saat namanya dipanggil, dengan langkah tegap Mahesa Kismadana, 18, maju ke arah panggung bersama 5 orang rekan dalang muda lainnya pada Jumat (27/5/2016) malam di Pendapa Ageng Taman Budaya Jawa Tengah atau lebih dikenal TBS Solo.

Advertisement

Malam itu adalah hari pertama pergelaran Festival Dalang Muda 2016. Pergelaran Festival Dalang Muda yang didanai dari APBD Jawa Tengah 2016 tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu (27-28/5/2016).

Enam orang dalang muda yang satu persatu dipanggil tersebut adalah para peserta dari eks karisidenan Surakarta, Semarang, Pekalongan, Kedu, Banyumas, dan Pati.

Lakon cerita Gatotkaca Lahir pun dia bawakan dengan gaya khasnya sebagai anak muda. Pakeliran yang sepintas biasa pun menjadi segar dengan pertunjukannya.

Advertisement

“Saya senang sesuatu yang baru. Apa yang ada dalam pikiran saya adalah bagaimana mengembangkan seni pedalangan. Di sini, saya mulai dari daerah saya sendiri, Pati. Ada banyak cara untuk membuat wayang menjadi menarik. Itu menjadi tugas yang istimewa bagi dalang muda seperti saya,” ujar Mahesa saat berbincang singkat dengan solopos.com di sela pembukaan acara pada Jumat malam tersebut.

Di antara kelima orang rekannya, Mahesa adalah peserta festival termuda. Mulai menekuni dunia wayang sejak usia kanak-kanak, Mahesa kerap berbagi hal unik seputar wayang kepada rekan sebayanya.

Muda dan kreatif. Setidaknya seperti itulah seni pertunjukan wayang yang mereka usung sebagai generasi muda penerus seni pedalangan.

Advertisement

Apa yang diusung Mahesa dan para dalang muda tersebut pun berbuah respons positif dari pemerintah. Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diwakili Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Raharjo, mengutarakan rasa bangganya terhadap tumbuh kembang seni pedalangan dan kesenian wayang.

Menurutnya, dalang muda sebagai agen perubahan harus mampu menghadirkan inovasi pakeliran kreatif. Salah satunya bisa dengan memasukkan unsur musik rock, pop, atau kesenian kontemporer lainnya dalam satu penyajian wayang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif