News
Minggu, 29 Mei 2016 - 06:30 WIB

PELATIHAN USAHA : Mahasiswa Wirausaha Harus Berani Lihat Peluang Bisnis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wirausaha (suarapengusaha.com)

Pelatihan usaha yang diterima mahasiswa diharapkan bisa menunbuhkan jiwa bisnis.

Solopos.com, SOLO-Mahasiswa diharapkan memiliki jiwa wirausaha sehingga saat lulus dari perguruan tinggi tidak hanya sebagai pencari kerja, tetapi juga menjadi pembuka lapangan kerja yang tangguh, inovatif dan kreatif. Mereka juga diharapkan terus meningkatkan kecakapan dan keterampilan agar memiliki kemampuan atau keberanian untuk melihat dan menilai peluang bisnis dan kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Advertisement

Hal itu mengemuka dalam Pelatihan Life Skill Mahasiswa yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Hotel Sahid Jaya Solo, Sabtu (28/5). Pelatihan ini dilaksanakan FISIP UNS bekerja sama dengan International Cooperation and Development Fund (ICDF).

Ketua Panitia Pelaksana, Sutopo mengemukakan, pelatihan ini dilatarbelakangi persoalan masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data 2014, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 6,25 persen atau 7,9 juta orang dan lulusan perguruan tinggi sekitar 688.660 orang.

“FISIP UNS berharap dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswanya agar mampu menciptakan lulusan yang tidak hanya sebagai pencari kerja tetapi juga menjadi pembuka lapangan kerja,” ungkap Sutopo ketika ditemui wartawan di sela-sela acara, Sabtu.

Advertisement

Sutopo menyebutkan, tujuan diadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kemandirian dan kewirausahaan melalui kemitraan dengan industri berskala international. Kegiatan itu diikuti lebih dari 100 mahasiswa FISIP UNS. Sedangkan narasumber yang dihadirkan yakni dari ICDF dan UNS Solo yang telah memiliki pengalaman berkecimpung dalam dunia wirausaha.

Sutopo menjelaskan, ICDF merupakan suatu industri berskala internasional yang pusatnya di Taiwan yang saat ini memiliki cabang di beberapa negara dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Dalam kesempatan itu, diadakan seleksi untuk memilih sepuluh mahasiswa yang akan dikutkan dalam program magang melalui Gerakan Mahasiswa Wirausaha kemitraan dengan industri berskala internasional di negara-negara manca, seperti Taiwan, Thailand, dan sebagainya.

Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) UNS Solo, Eddy Triharyanto menambahkan, program tersebut sekaligus untuk mendukung program internasionalisasi UNS. Eddy mengatakan, saat ini yang mengikuti pelatihan tercatat ada 100 mahasiswa. Untuk kali ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa FISIP UNS, baik program Strata 1 (S1) maupun Diploma 3 (D3) dari empat jurusan, yakni Komunikasi, Administrasi Negara, Sosiologi dan Hubungan Internasional.

Advertisement

“Dari ke 100 mahasiswa itulah, nantinya akan kami seleksi hingga dipilih sebanyak 10 mahasiswa, yang akan mengikuti magang internasional,” jelasnya.

Eddy menyatakan, berdasarkan data peserta pelatihan, sebanyak 75 persen di antaranya telah memiliki Usaha Kelompok Produktif (UKP) yang berjumlah 78 macam usaha kelompok produktif kecil, antara lain seperti border pakaian, kerajinan tas, kosmetik, usaha katering, usaha jamur krispi, ternak lele, ternak ayam, dan toko ritel.
“Mereka yang lolos seleksi nanti, akan ikut magang di sejumlah negara selama 25 hari dengan semua biaya dari negara,” terangnya.

Setelah magang, Eddy mengatakan, mereka diharapkan mampu untuk belajar mengembangkan usaha dan ke depan diharapkan bisa melakukan ekspor. “Mereka bisa mengekspor komoditas-komoditas yang diusahakan di sini,” pungkasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif