Jatim
Minggu, 29 Mei 2016 - 19:05 WIB

TERMINAL PURBOYO : Hingga April, Target PAD Terminal Purboyo Baru Terealisasi 25%

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Terminal Purboyo Kota Madiun optimistis target PAD tahun 2016 terealisasi.

Madiunpos.com, MADIUN — Realisasi pendapatan di UPTD Terminal Purboyo Kota Madiun hingga April 2016 senilai Rp190 juta atau 25% dari target senilai Rp778,75 juta. Pengelola UPTD optimistis, target pendapatan akan terealisasi hingga akhir tahun mendatang.

Advertisement

Kepala UPTD Terminal Purboyo Kota Madiun, Partiyanan, mengatakan target PAD pada tahun 2016 di UPTD terminal senilai Rp778,75 juta. Target ini naik sekitar Rp21 juta dibandingkan target PAD pada tahun sebelumnya senilai Rp757 juta.

Dia mengatakan hingga bulan April, jumlah pendapatan yang sudah tercatat dari 18 retribusi dan jasa usaha terminal senilai Rp190 juta. “Selama ini target PAD di UPTD Terminal Purboyo selalu terealisasi, saat ini baru bulan keempat sudah terealisasi sekitar 25% dari total target. Kami optimistis target bisa terpenuhi,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Sabtu (28/5/2016).

Partiyana menuturkan untuk target retribusi yang paling tinggi yaitu dari parkir bus dengan target senilai Rp223,9 juta dan disusul dengan TPR bus besar senilai Rp193,7 juta. Sedangkan untuk target paling rendah ada retribusi penggunaan fasilitas berupa kompensasi dari PO Rosalia senilai Rp2,1 juta/tahun.

Advertisement

Dia mengatakan untuk retribusi jasa usaha bus mini dan angkota beberapa tahun terakhir cenderung menurun. Hal ini karena jumlah bus mini dan angkota semakin sedikit, karena tidak ada penumpang. “Sekarang transportasi umum yang diandalkan untuk mendongkrak retribusi di terminal ya cuma bus AKDP dan AKAP. Selain kedua jenis bus itu tidak bisa diandalkan, karena jumlahnya semakin menurun,” terang dia.

Menurut dia, penggunaan fasilitas di terminal juga bergantung pada jumlah pengunjung atau penumpang yang ada di terminal itu. Semakin banyak penumpang yang masuk ke terminal tentu akan semakin banyak pendapatan yang bisa diambil, tetapi ketika sepi akan berpengaruh pada pendapatan terminal.

“Saya contohkan untuk retribusi sewa kios, saat ini jumlah penyewa semakin berkurang, tentu pemasukan dari sektor itu akan menurun. Kenapa hal itu bisa terjadi, karena pedagang juga kesulitan mencari pembeli dan akhirnya menutup usahanya,” ujar dia.

Advertisement

Meski demikian, kata Partiyana, pihaknya tetap optimistis target PAD tahun 2016 bisa terpenuhi. Dia mengaku mengandalkan hari-hari besar untuk mendapatkan retribusi yang cukup besar, seperti pada hari raya idul fitri dan libur panjang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif