Soloraya
Sabtu, 28 Mei 2016 - 17:15 WIB

RAZIA SOLO : Belasan PGOT Terjaring Petugas di Serengan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan menjaring pengemis di Jl. Yos Sudarso, Serengan, Solo dan langsung membawa mereka ke kantor Satpol PP Solo, Jumat (27/5/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Razia Solo digelar petugas gabungan Pemkot dengan menjaring belasan PGOT di Serengan.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak belasan Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) terjaring petugas gabungan Pemkot Solo di Jl. Veteran, Serengan, Jumat (27/5/2016). Razia PGOT tersebut sebagai upaya antisipasi banyaknya pengemis di Solo menjelang Ramadan.

Advertisement

Pantauan solopos.com, razia PGOT di Serengan dilakukan di Jl. Veteran, Jl. dr Radjiman, Jl. Brigjen Sudiarto, dan Jl. Yos, Sudarso. Razia gabungan yang terdiri dari petugas satpol PP, Polisi Polresta Solo, dan TNI menggunakan dua truk dan berhasil menjaring belasan PGOT.

Kepala Satpol PP Solo Sutarjo, mengatakan ada dua kecamatan yang menjadi sasaran razia PGOT yakni Serengan dan Pasar Kliwon. Dua wilayah tersebut selama ini menjadi sasaran pengemis dan pengamen yang beroperasi di perempatan jalan. Jumlah PGOT yang terjaring sebanyak 35 orang sampai siag hari.

“Di Serengan menjaring belasan pengemis dan pengamen yang meminta-minta kepada pengguna jalan. Kami akan terus melakukan razia terutama pada menjelang Ramadan,” ujar Sutarjo saat dihubungi solopos.com, Jumat.

Advertisement

Sutarjo mengatakan pengalaman tahun sebelumnya pada saat Ramadan jumlah pengemis di Solo bertambah banyak. Pemkot melakukan antisipasi sejak dini agar ketika Ramadan nanti Solo bersih dari pengemis.

Pada hari Jumat, kata dia, jumlah pengemis di Solo bertambah banyak dibandingkan hari biasanya. Mereka datang secara berkelompok meminta-minta di masjid. Bahkan, rumah warga didatangi untuk meminta-minta.

“Sebagian besar pengemis yang ditangkap sudah berstatus lansia. Kami langsung melakukan pendataan dan mengembalikan mereka ke rumahnya masing-masing,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang PGOT asal Mojolaban, Sukoharjo, Pariem, 60, mengaku baru sekali mengemis di perempatan Gading, Serengan.

“Saya terpaksa mengemis di jalan karena sudah tua tinggal sendirian di rumah dan tidak kuat untuk bekerja,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif