News
Sabtu, 28 Mei 2016 - 17:43 WIB

PILGUB DKI JAKARTA : Dikaitkan dengan Sjafrie Sjamsoeddin, Djarot: Sopo Meneh?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Djarot Saiful Hidayat (tengah). (Dok/JIBI/Bisnis)

Pilgub DKI Jakarta diwarnai munculnya sejumlah calon penantang Ahok. Salah satunya Djarot Saiful Hidayat dan Sjafrie Sjamsoeddin.

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun namanya digadang-gadang dan diklaim berpasangan dengan sejumlah pihak untuk maju pada Pilkada DKI 2017, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menanggapinya dengan santai. Yang paling santer, namanya disandingkan dengam Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Wakil Menteri Pertahanan.

Advertisement

Mantan Wali Kota Blitar tersebut juga tidak mempersoalkan apabila banyak pihak mencatut namanya, karena dirinya hanya masih menunggu keputusan resmi DPP PDIP. “Ada yang memunculkan nama pasangan Djarot-Sandi, ada yang munculkan Djarot-Silvy, Djarot-Saefullah. Ya biar saja begitu ya. Biar mengalir saja,” kata Djarot, Jumat (27/5/2016).

Pihaknya juga mengaku hanya tertawa ketika menemukan sejumlah poster dengan singkatan Djasmerah, Djarot-Syafrie Sjamsuddin Merakyat dan Ramah, di kawasan Jakarta Timur. “Waduh sopo meneh [siapa lagi]. Banyak yang macem-macem. Ahok-Djarot juga ada, Djarot-Syafrie juga ada, bahkan ada Djarot-Tri Kurniadi [Wali Kota Jakarta Selatan]. Biar saja lah,” ujarnya.

Meskipun telah banyak berkembang namanya disandingkan dengan sejumlah calon tersebut, Djarot tetap menyerahkan keputusan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung PDIP ke dalam tangan DPP. “Kita ini kan sudah terikat pada organisasi pada partai. Ya tergantun jadinya keputusan partai seperti apa, ya kita harus siap. Partai bilang apa ya kita harus siap, karena mekanismenya seperti itu,” ujarnya.

Advertisement

Sebab, lanjutnya, sumber kekuatan partai adalah rakyat sehingga partai politik mempunyai kewajiban untuk memperjuangkan amanat penderitaan rakyat (ampera). “Karena partai itu sumbernya juga rakyat dan partai itu juga mempunyai kewajiban untuk memperjuangkan amanat penderitaan rakyat. Jadi ya saya santai saja,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif