Soloraya
Sabtu, 28 Mei 2016 - 12:15 WIB

PENGANIAYAAN KLATEN : Polisi Segera Periksa Kejiwaan Tersangka

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Antara)

Penganiayaan di Klaten menimpa seorang bocah balita yang dilakukan oleh pacar ibunya.

Solopos.com, KLATEN – Kepolisian bakal memeriksa Sumbar Pranoto, 34, tersangka penganiayaan terhadap bocah berinisial F, 5, ke psikolog. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka.

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP Faizal, mengatakan hingga Jumat (27/5/2016), belum diketahui pasti motivasi tersangka melakukan penganiayaan terhadap F. “Kami segera memeriksakan pelaku ke rumah sakit jiwa dan psikolog. Apakah ada hal-hal lain yang mendorong pelaku hingga tega melakukan hal-hal yang menurut kami tidak manusiawi,” kata Kapolres saat ditemui di Mapolres Klaten, Jumat.

Atas kasus penganiayaan yang menimpa F, Kapolres mengajak seluruh masyarakat menjaga anak-anak. “Kami berharap sekali mari kita menjaga anak-anak kita. Yang paling utama menjaga anak kita agar tidak menjadi korban dan pelaku [kekerasan]. Yang menjaga itu khususnya orangtua dan lingkungan bisa lingkungan tetangga, keluarga, dan sekolah,” kata dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Farial Ginting, mengatakan rencananya tersangka diperiksakan kejiwaannya pada awal pekan depan. Soal pengakuan tersangka yang membantah melakukan penganiayaan terhadap F, Kasatreskrim mengatakan hal itu tak jadi soal. Ia menjelaskan proses hukum tetap berjalan.

Advertisement

Ia memastikan polisi sudah memiliki bukti kuat hingga menetapkan Pranoto sebagai tersangka. “Jadi kan ada bekas gigitan, kalau pemeriksaan ortodental kami ambil dan cocokkan sudah masuk. Banyak cara kalau orang mau mengelak. Kami juga tidak berani menetapkan tersangka kalau tidak ada bukti kuat,” ungkapnya.

F merupakan bocah asal Dukuh Kwaren, Desa Kwaren, Ngawen yang menjadi korban penganiayaaan. Penganiayaan itu diduga terjadi selama F tinggal bersama Pranoto di rumahnya Dukuh Kemit, Desa Pepe, Ngawen. Selain mendapati luka, F juga diminta memakan kotorannya sendiri. Kondisi bocah itu saat ini berangsur membaik.

Bocah itu sudah berbaur dengan teman-temannya. Hanya, F masih mengalami trauma atas kekerasan yang ia alami. Keterangan dari keluarga, trauma yang dialami F yakni masih sering mengigau saat tidur.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif