Soloraya
Sabtu, 28 Mei 2016 - 09:00 WIB

KISAH INSPIRATIF : Ini Rahasia AKP Zunaidi Menghafal Alquran dan Mendidik Anak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Bendosari, Polres Sukoharjo, AKP Zunaidi membaca Alquran disela-sela tugasnya, Jumat (26/5/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif tentang seorang polisi Sukoharjo yang juga penghafal Alquran.

Solopos.com, SUKOHARJO – Selain sebagai Kapolsek di Bendosari, AKP Zunaidi, juga “nyambi” sebagai dai dan merupakan satu-satunya polisi penghafal Alquran atau hafiz di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam usahanya penghafal Alquran, diakui Zunaidi memang tak mudah. Diakuinya terkadang ada rasa bosan dan jenuh saat menghafal Alquran tetapi rasa itu terhapus setelah dia mengingat niat awal.

Advertisement

“Apabila teringat niat awal keinginan membaca Alquran untuk menghafal, rasa malu muncul sehingga kejenuhan itu terobati,” kata anak kedua dari seorang petani bernama Achmad dan ibu bernama Marfuah yang merupakan pedagang keliling.

Walau Zunaidi telah menjadi hafiz dia berusaha untuk tidak sombong. Dia bahkan sempat menyembunyikan keahliannya penghafal Alquran itu untuk beberapa saat lamanya. Hingga, “rahasianya”itu terbongkar pada November 1985 saat Provinsi Aceh menggelar Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Saat itulah, Zunaidi yang waktu masih berpangkat sersan dua (Serda) mewakili Aceh Barat dan mendapat Juara I. Sejak saat itu, dia merasakan berkah dari Allah SWT. Dia mendapatkan kemudian dan fasilitas mulai dari asrama ber-AC, mobil dan sopir pribadi.

“Gubernur Aceh waktu itu, Ibraham Hasan dan Bustanul Arifin pemilik Ponpes Tafikul Quran di Aceh meminta saya menjadi pengajar dan diberi fasilitas dengan gaji Rp200.000/bulan. Padahal waktu itu gaji saya di kepolisian baru senilai Rp92.000. Dari sinilah Allah SWT telah memenuhi janjinya akan menurunkan rezeki pada seseorang yang tak disangka-sangka dan mengangkat derajatnya,”jelas dia.

Advertisement

Begitu juga saat dia mendaftar ke sekolah perwira, dia mendapat bantuan dari banyak teman. Untuk itulahm, selama menjadi polisi, dia bertekad untuk mengabdikan diri dengan berdakwah tanpa meninggalkan tugasnya sebagai pengayom masyarakat.

Di setiap tempat tugas, Zunaidi tak meninggalkan dirinya sebagai dai yang berkutbah dari satu tempat ke tempat lain. Di Bendosari, selama Ramadan mendatang jadwal kutbahnya sudah tertata rapi selama satu bulan penuh. Dia juga mendapatkan jadwal berkutbah di Masjid Agung Sukoharjo dua kali selama setahun. Kepada keluarganya dia juga selalu berusaha memberikan yang terbaik.

“Masukkan barang halal di tubuh anak, istri dan anggota keluarga niscaya [mereka] akan cerdas. Rezeki untuk keluarga harus benar-benar halal,” ujarnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif